KSI Chapter Bireun Meet-Up; Sudah Lama Bank Menipu Kita, Sekarang Saatnya Kita Menipu Bank

in #community7 years ago

20180211_141956.jpg
Percayakah kamu pada uang kertas yang kamu pegang saat ini? Bukankah uang kertas itu dulunya pengganti cadangan emas yang disimpan bank? Apakah emas sejumlah uang kertas yang dikeluarkan bank sama dengan cadangan emas yang mereka miliki. Menurut @chapwill, itu Cuma terjadi di 50 tahun pertama bank buka, sedangkan uang yang dicetak sekarang adalah untuk membayar hutang bank.

Bank memberikan kertas bernomor kepada kita, dan mereka mendapatkan tanah dan property kita. Sungguh hebatnya tipuan mereka, tapi sekarang kita bisa balik menipu mereka. Bagaimana caranya?
Teknologi berkembang lebih pesat, sudah saatnya kita berdayakannya semaksimal mungkin. Misalnya untuk uang kertas sebagai pembayaran, kita sudah bisa gunakan penggantinya dengan kartu yang mengenkripsikan tabungan kita, tinggal potong dari angka-angka itu saja. Diprediksikan penggunaan uang kertas dua puluh tahun lagi,berkurang sampai 70%. –soe prediksi nyan- Jadi sudah ada celah kita untuk mengurangi uang kertas yang dihasilkan bank, dengan angka-angka dari criptocurrency.

Kita sudah punya Hape pintar, mobil pintar, rumah pintar dan sekarang uang pintar (cryptocurrency). Jadi dalam hal ini ada steemit yang memanfaatkan salah satu dari puluhan uang digital ini. Apa lagi saya mau tulis, saya tak tahu lagi, padahal mau tulis tentang meet-up KSI Bireuen, kok ini yang terjadi? Baiklah saya akan menceritakan tentang perjalanan kami (KSI-Banda Aceh, tapi saya KSI Chapter Pidie, besar di Banda Aceh, kerja di Pidie, Kuliah Di Banda Aceh, Senin-jumat di Pidie, Sabtu-Minggu biasa di Banda Aceh) kami bergerak ke Bireuen janjinya jam 14.00 starting dari Kedai Kopi Polem, Banda Aceh.
20180211_171024.jpg

Dua jam menunggu, mobil juga belum berangkat karena pasukannya rame dan harus menjemput beberapa anggota yang berada dimana saja mereka berada. Lalu berangkat lah di sore hari yang cerah, matahari bersinar terang menerangi sawah, dinasaurus dengan tenangnya berada disana dan mencari petani yang sedang menanam padi untuk dimangsa, itu hanya hayalan saya, jangan dibaca.

Lalu kami melintasi Aceh Besar, dan singgah di Pidie untuk melahap leumang dan durian. Ada tiga mobil yang kami sewa, disebutkan oleh bang Bahagia Arbi empat mobil, beliau sangat terkejut dan terharu kami mau ke Bireuen dengan pasukan yang begitu banyak, saya jadi ketakutan, kok kami Cuma melihat 3 mobil dan bang Happy Arbi melihat 4? Siapakah steemian yang ada di mobil ke-4. Nyata apakah steemian virtual mereka itu?
20180211_142034.jpg
Kami tiba di Bireuen jam 00.00 kalau tidak salah, kami langsung menuju warung Star Black Kupi, dan disana ditunggu panitia dan para steemian Bireuen. Puluhan orang duduk di teras lantai dua warung yang berbahagia itu, ternyata milik steemian juga, albert jester kalau tak salah. Ka kalau tak salah lom, peu hana kata laen?
Saya tak berani duduk di teras itu karena takut jatuh, karena penuh sudah. Jadi saya duduk di dalam mendengar bincang-bincang, melihat ke luar ke kerumunan steemian sambil memikirkan kalau teras roboh, siapa dulu yang saya selamatkan.
Lalu kami ke Juli, untuk istrirahat. Dan parahnya ada Hayatullahpasee lagi, saya mau istirahat tapi dia tetap ajak bicara, akhirnya saya harus bicara dengan dia sampai saya tertidur. Belum nyenyak tidur, dia sudah membangunkan saya untuk shalat subuh, walaupun belum saatnya. Ckckck
20180211_150810.jpg
Di pagi hari, setelah bangun setelah tidur di waktu syuruq (stelah matahari terbit) saya menghubungi teman-teman saya di Bireuen yang juga steemian, karena acara meet-up jam 14.00 jadi apa salahnya kita ngopi bersama teman lama, satu kuliah dulu di UIN Ar-Raniry tapi sudah terpisah selama 200 tahun, karena harus kembali berbakti pada nusa dan bangsa mereka.
Dua orang ini @japwheel dan@worthprice adalah teman akrab, bahkan Japwheel saya sering tidur di rumahnya dulu di Banda Aceh dan turut ke tempat dia pertama di angkat jadi PNS ke Lokop, perbatasan Aceh Timur dan Gayo Lues. Mereka adalah pemain utopian.io yang orientasi di steemit adalah mencari SBD, Sedangkan saya di steemit untuk bahagia dan tempat saya menulis dan membagikan semangat menulis seluas-luasnya di seluruh bumi dan planet-planet.
20180211_112508.jpg.
Kami ngopi pagi dan berbicara tentang dua paragraf diatas tadi, memesan sanger panas dan melahap beberapa roti. Lalu tepat jam dua kami berangkat ke lokasi Meet-up.

Sudah ada beberapa bendera Steemit besar berkibar anggun di pagar yang berseberangan dengan sawah di Pantai Ujong Blang. Saya jadi terharu, tidak menyangka steemian Bireuen mempersiapkan acara sebesar ini, karena saat Meet-Up di Banda Aceh benderanya kecil, bahkan pagarnya juga kecil.

Kami digiring ke pinggir pantai untuk mendengar kata-kata sambutan dan pemaparan dan pertanyaan yang dijawab oleh kurator, ada juga stand-up komedi dari pria malang @rastaufik10, sudah gak dibayar, dia harus merogoh koceknya yang tidak seberapa itu untuk datang ke meet-up ini dengan menggunakan L-300 bangku tempel lagi, sungguh malang nasip anak itu, seandainya ada uang 5.000 saya akan kasih, tapi ini lagi gak punya.20180211_173827.jpg

Sekitar 300an orang hadir di hari yang indah ini, dari para kurator, pemain lama steemit, dan pemain baru, seperti saya siapa-siapa yang hadir? Nanti saya posting absennya.

Yang saya ingat adalah @ayijufridar sempat berfoto dan beliau berbicara sepatah dua kata, tapi saya lupa tentang apa. Owh saya ingat sekarang, beliau bilang pernah menulis cerpen di pantai ini, kisah cinta yang kandas. Juga beliau penulis puisi dan sedang tes jadi PPK.
Kemudian ada @dsatria, entah iya ini atau akun yang namanya ada Bireuen di ujung, pokoknya abang yang curhat tentang pedihnya dulu saat dia tidak punya kawan main steemit, harus mengchat para utopian.io luar negeri dengan modal google translate.
Kemudian ada bang @aiqabrago yang bilang supaya kita harus membaguskan postingan kita supaya lebih menarik. Ada bang @levycore yang mengatakan sesama steemian harus sering berkomunikasi.
Ada bang @abdulawab yang kami panggil khusus untuk menanyakan cara masuk ke SNDBOX tapi katanya agak susah, jadi tunggu dibuka pendaftaran lah. Karena banyak kali yang mendaftar.

Yang sangat saya salutkan adalah Tgk. Rijal Arun Blang Blahdeh. Beliau membuka pengajian di facebook tiap hari, steemian baru ini berpenampilan lain daripada yang lain, dengan kopiah, baju koko dan kain sarung, sejak pertama kali malam tadi di Star Black juga begitu.

Saya memberanikan diri mendekat, walaupun saya malu jumpa sama Teungku celana saya agak ketat, karena buru-buru di Sigli saya lupa ambil kain sarung di rumah. Beliau mengajak saya berteman di Facebook dan saya akan mengeshare pengajian beliau Isyaallah.

Sebenarnya begini lah pentingnya meet-up, kita bisa mengenal teman-teman baru, jadi wawasan kita jadi semakin bertambah, pepatah Arab mengatakan “if you find a friend, you find a treasure” jika kamu menemukan seorang teman, kamu bagaikan menemukan harta karun. –nyan pepatah arab peu inggreh?-
Ada 300an orang yang kita temui hari ini, berapa karun sudah kita temui di steemit ini? Semoga tidak ditelan bumi. Saya Riazul Iqbal, dari Pantai Ujoeng Blang, Melaporkan
20180211_171820.jpg

Sort:  

Hayeu li.. Aku teukhem saat kau gosipi pria yang malang itu Bang.. Haha

Dia memang orang peu khem gop

Sungguh ironi anak malang itu, lagee Arakate ya :D

Pajan meet up lom. Kutuleh tentang droen lom

Sabee2 meetup! Meetup HHCS pajan?

Si arvit ka i mukat madu. Han i tem maen ben le

Hahaha jadi @hayatullahpasee ajak ngobrol tengah malam😂

Ya.. jih han teugeut.. tanyoe i peukaru..

Tulisan Rio selucu orangnya, kalau bikin novel komedi cocok tuh....

Hahaha Bank teungoh dipike cara antisipasi bek sampe keunong peungeut