Steemit Menurut Kacamata Tebal Saya

Saya merasa tertantang ketika membaca ada kontes menulis oleh kurator Indonesia @levycore melalui tulisannya yang berjudul “Menulis tentang Steemit". Ini merupakan tantangan bagi saya dikarenakan temanya adalah tentang Steemit yang sebenarnya pengetahuan saya masih sangat pas-pasan seperti baju dedek gemes anak SMA. Dengan pengetahuan yang bisa dibilang masih pas-pasan itu, saya membaca lagi beberapa artikel seperti dari Bang @rismanrachman dan Kak @mariska.lubis. Dan sekarang, ya masih pas-pasan juga. Ini juga menjadi tulisan pertama saya yang bertemakan Steemit. Anggaplah ada seekor plankton yang tinggal di bikini bottom yang sedang berkhayal menjelajahi luasnya lautan.

Steemit Menurut Saya
Steemit adalah sebuah platform media sosial di mana para penggunanya bisa mendapat reward dari setiap postingannya. Steemit yang berbasis pada blockchain ini postingannya ya bisa apa saja seperti tulisan, gambar, tulisan bergambar, atau gambar diberi tulisan. Ya bebas saja selama itu tidak plagiat dan tidak mengandung unsur sara serta pornografi. Ya baik-baik saja di Steemit, maka Steemit juga akan baik kok sama kita. (Peluk Steemit).

Steemit ini juga diibaratkan sebuah samudera yang luas dengan berbagai macam jenis dan warna ikan. Dari paus sampai plankton macam saya pun ada. Lucunya, para plankton ini selalu senang kegirangan setiap kali terkena gigitan para ikan besar macam lumba-lumba apalagi paus.

Steemit ini dibuat oleh dua orang keren yang kerennya mendekati saya. Mereka adalah Ned Scott dan Dan Larimer. Di tahun 2016, mereka membuat Steemit berawal dari keresahan mereka akan media sosial yang ada. Mereka ingin ada sesuatu yang beda dan terbebas dari anak alay dan para penyebar hoax. Dibuat lah Steemit ini dan diberi juga semacam polisi gitu yang bernama @cheetah dan @steemcleaners.

Kata Om Ned yang saya kutip dari tulisan Bang @rismanrachman, jadi dia itu ingin membawa orang-orang baik seperti kita ke Steemit agar menjadi sebuah komunitas yang positif. Om Ned mau kita di Steemit ini saling berkomunikasi dan bergotong royong agar silahturahmi tetap terjaga gitu sepertinya. Kalau Om Dan bilang, masih dari tulisan Bang @rismanrachman, bahwa dia percaya kekuatan komunitas itu bisa mengerikan bahkan sampai bisa mengalahkan tentara atau birokrat pemerintah. Om Dan juga berharap sistem blockchain ini dapat membuat kita mandiri dalam urusan finansial.

Sayangnya, Om Dan Larimer memilih mundur dari jabatannya di Steemit. Kurang jelas apa tujuannya. Saya tidak akan berspekulasi. Karena saya tidak suka bergosip atau saya yang masih sangat kurang membaca.

Mengapa Menjadi Bagian Dari Steemit?
Bagi saya pribadi, mengapa saya memilih untuk menjadi bagian dari komunitas Steemit adalah karena di sini saya bisa menulis dan berkreasi lalu untung-untung dapat rejeki. Sebelum di Steemit, saya hanya seorang blogger yang bermimpi terbitin buku lalu banyak orang yang membaca tulisan saya. Saya ingin orang mengenali saya lewat tulisan saya.

Seorang teman mengenalkan saya pada Steemit. Ada tiga hal utama yang membuat saya tertarik yaitu reward, tidak ada hoax, serta tidak ada plagiat. Terkhusus yang terakhir, masih menjadi PR besar bagi Steemit serta para polisi pemantaunya.

Di Steemit juga saya bertemu dengan banyak jenis orang dengan berbagai macam gaya menulis serta dengan tema yang berbeda-beda pula sesuai kemampuan dan hobi. Steemit mengajarkan kita untuk saling membantu dan berkomunikasi dengan orang lain.

Semua Tergantung Pada Kita
Sebagai Steemians Indonesia, keberlangsungan Steemit di Indonesia ada di tangan kita selaku pengguna. Mau terus konsisten menulis dengan konten yang bagus atau hanya sekadar mengejar reward, itu semua ada di tangan kita. Tapi ingat, platform Steemit ini bukan seperti media sosial kebanyakan. Dan juga,
kalau kata Kak @mariska.lubis yang pernah sempat saya baca di salah satu tulisan beliau, bahwa semua tergantung pada kita mau meninggalkan apa kepada anak-anak kita. Uang tidak bisa membeli masa depan gemilang, tapi ilmu yang akan selalu berguna sampai kapanpun juga.

Semoga kedepannya Steemian Indonesia semakin kreatif dalam memberi postingan. Agar kita dapat membawa nama Indonesia sebagai negara yang banyak orang kreatifnya, bukan malah negara paling banyak plagiat. Kembali lagi, semua bergantung pada kita selaku Steemian Indonesia. Teruslah berkarya, berkomunikasi, serta saling terhubung satu sama lain.

Referensi:

https://cointelegraph.com/news/steemit-new-social-media-platform-which-pays-you-to-post

https://steemit.com/steemit/@mariska.lubis/what-is-the-best-about-steemit-bilingual

https://steemit.com/steem/@rismanrachman/steemit-menurut-founding-fathers

https://steemit.com/steemit/@rismanrachman/mengintip-hubungan-ned-dan-dan-di-steemit-melalui-media-rekam-jejak-steemd

Sumber gambar 1: https://coinreviews.io/what-is-steemit/

Sumber gambar 2: https://hackernoon.com/ecommerce-on-the-blockchain-part-two-895e006b1bb3

Sumber gambar 3: https://steemit.com/steemit/@polaleye50/6aajkb-a-fascinating-social-community-by-daniel-larimer-and-ned-scott-tips-for-the-beginners