Hello stemian di manapun berada....ada sebuah kisah yg mengharukan dari sebuah perjalanan panjang melintas ke negeri paling ujung dan paling bersejarah di Aceh bahkan di sumatera yaitu negeri Singkil. Ini kali kedua sy berkunjung ke Singkil setelah yg pertama 12 tahun lalu tepatnya thn.2006 dlm rangka tour keliling seluruh Aceh dari pantai Timur sumatera di Kota Lhokseumawe bersama keluarga dan mertua serta adek dan ponakan menuju pantai barat melalui jalur darat ke Banda Aceh dan Meulaboh.Tapi kali ini thn 2018 tepatnya 6 Februari 2018 melalui jalur timur kota
Medan,Berastagi dan sidikalang.
JALAN MULUS DI SIDIKALANG
Pada 2006,perjalanan menuju Singkil blm ada kisah yg mengharukan karena belum mengerti betul tentang sejarah singkil.shg dilalui begitu saja tanpa kesan yg berarti.Namun setelah membuka dan membaca literatur dari berbagai sumber baik dalam negeri dan asing,maka mulailah bulu kuduk merinding.mengapa merinding dan mengharukan ? Yah betapa tidak.Singkil telah berjasa besar dalam pengembangan ajaran islam di Aceh bahkan Nusantara melalui dua orang tokoh besarnya Syeh Abdurrauf as Singkili dan syeh Hamzah Fansuri. Menurut sejarah , agama Islam telah masuk dan berkembang di Singkil berabad-abad yg lalu sebelum terbentuknya kerajaan Islam samudera pasai tapi masih dlm bentuk masyarakat biasa belum ada kerajaan.pada waktu itu berbagai bangsa telah singgah di
Singkil utk mencari kebutuhan mereka seperti kamfer atau bahan2 perdagangan yg akan mereka bawa ke negerinya.lokasinya bukanlah di kota Singkil sekarang tapi diseberang sungai Singkil .Hal ini terbukti dengan banyaknya temuan oleh nelayan dan masyarakat setempat yg menemukan sisa-sisa purbakala seperti pecahan keramik,uang koin kuno,tembikar dapur,dll di tempat tersebut bahkan kuburan -kuburan tua yg sekarang sdh tergenang air akibat gempa dan tsunami bbrp kali sejak ratusan tahun lalu.
Betapa mengharukannya saya melihat sejarah Singkil yg begitu Masyhur dan dikenal dunia
namun kelihatannya saat ini seperti kota mati dan sepi sekali.banyak perkantoran gedungnya cukup megah dan besar tapi terlantar dan tdk terpakai diselimuti semak belukar.banyak bangunan lama yg tenggelam ditelan tanah dibiarkan begitu saja membuat kota jadi kumuh
Akhirnya dgn kesedihan yg mendalam sy dan rombongan meninggalkan kota Singkil menuju ke Trumon .Sepanjang perjalanan sy membayangkan betapa sedihnya perjalanan hidup negeri singkil.sebuah negeri yg cukup bersejarah.
SEORANG ANAK NELAYAN di SINGKIL .menatap hari depan yg belum jelas ditengah terpaan ekonomi yg sulit.