Hai steemian kali ini saya akan bercerita tentang rumah Aceh. Seolah tak pernah habis untuk di bahas. Berbagai kaidah dan filosofi terkandung di dalamnya.
Coba perhatikan arah rumahnya, semua rumah Aceh yang dibangun oleh orang yang mengerti pasti arahnya ke barat. Mudah ditebak ini berkaitan dengan arah umat muslim melaksanakan sholat.
Kata beberapa utoeh ( tukang) ini juga berhubungan dengan arah angin sehingga atap rumah tidak akan terganggu dengan tiupan angin.
Secara kontruksi rumoh Aceh memiliki 16-24 batang kayu yang berfungsi sebagai pancang atau rangka dari bangunan rumah. Dahulu, bagian bawah rumah biasa dipergunakan untuk memelihara ternak, dan juga tempat untuk membuat songket. Pada saat ini bagian bawah ini oleh beberapa orang malah disemen untuk beraktivitas semisal saling mencari kutu juga untuk tempat bermain anak balita.
Beberapa orang tua sangat fanatik dengan bagian bawah ini, menurut mereka ini salah satu sisi multi fungsi dari rumah Aceh. Bila ada orang meninggal ataupun kenduri maka kedua lantai atas dan bawah bisa digunakan menerima tamu.
Satu lagi keunikan rumah aceh ini dibangun tanpa paku satupun, hanya menggunakan pancang/pasak dan tali pengikat dari rotan dan tali ijuk sebagai pondasi rumah. Atap rumbia adalah atap yang di buat dengan potongan batang pinang sebagai bagian tengahnya. Kekuatan atap ini tak diragukan lagi bila di buat sesuai kaidah, bahkan ada orang tua mengatakan bahwa atap ini di ganti ketika mereka menikahkan anak lebih kurang 17 tahun.
Ada hal yang unik lainnya dalam arsitektur Rumoh Aceh dimana rumahnya besar, tetapi pintu dan jendelanya kecil-kecil. Hal ini banyak dipengaruhi oleh etika (akhlak) sopan santun pergaulan yang telah mengakar dalam masyarakat Aceh. Seorang bertamu harus menunduk untuk ketika memasuki rumah.
Lantai Rumoh Aceh terbuat dari pohon nibung atau bambu yang dibelah kecil-kecil biasanya disusun tidak terlalu rapat. Ada juga lantai Rumoh Aceh terbuat dari papan. Jarak celah antara sebelah pohon nibung (bambu) dengan lainnya mencapai 1 cm. Di buat seperti itu untuk mempermudah pembuangan kotoran pada waktu menyapu sehingga rumah selalu kelihatan bersih dan kotoran dan debu.
Ok steemian demikian dulu kali ini, lain kali kita lanjutkan. Makasih sudah singgah silahkan vote komen dan resteem.
Sandang papan pangan. Rumah Aceh tidak hanya pemenuhan kebutuhan primier manusia, tapi juga punya filosofi penting yg patut dipelajari.
Uraian yg bagus @bangrully
Pujian yang tulus, ditunggu lanjutan mitigasi bencana
Thank you for taking part in this months #culturevulture challenge. Good Luck.
Thank you bangrully for making a transfer to me for an upvote of 1.48% on this post!
Half of your bid goes to @budgets which funds growth projects for Steem like our top 25 posts on Steem!
The other half helps holders of Steem power earn about 60% APR on a delegation to me!
For help, will you please visit https://jerrybanfield.com/contact/ because I check my discord server daily?
To learn more about Steem, will you please use http://steem.guide/ because this URL forwards to my most recently updated complete Steem tutorial?
Thank A lot dude
mntap bg...maju terus KSI
Makasih bang, bek jra ne vote lon beh
Menarik kayak biasa Bang.. Fotonya kurang banyak. Tapi maapkeun saya sedang la'eh kali nggak mampu upvote. Amunisi sudah kosong seminggu ini. Hehehe
Harus nya bu as juga jualan steem power.
Vote aja , engkol kosong pun gak papa
Haha...mau beli SP receh semua. Kemaren kantong bocor..beserak receh kami.... Kutip2 lah dulu, jadi nggak sempat nulis.
Han ek baca. Ka tentee pembahasan tentang rumoh Aceh. Ahhaahh
Kalheuh lon engkol balah sineuk beh...
pat neuteume rumoh aceh nyan...? That lagak mantong...
Rumoh Mak tuan bang, bereh lua sagai, ka me kamue mansaboh nyan
Ooo nyan kajeut renofasi ju, kadang ukeu jeut keu barang antik... Hehehe
Satu yg menarik dr rumoh Aceh adalah tool yg disebut guha.. Buka langsung panceee haha
Thank you for you share