Sifat senang menampakkan amalan dan akhirnya menyeret pelakunya kepada syirik kecil. Dikhayalkan kepadanya bahwa ia lebih memiliki keutamaan dan kemuliaan dibandingkan yang lain. Padahal bisa jadi dia tidak bisa beramal sebaik dan seikhlas yang orang lain kerjakan. Orang lain lebih mampu mengenali yang benar, sehingga mereka bersegera mengamalkannya. Mengenali yang batil, maka merekapun berusaha lari sekuat tenaga meninggalkannya. Bisa jadi orang lain yang di remehkan lebih memahami tentang ilmu yang besar ketundukannya dan rasa takutnya kepada Allah swt.
Berhati- hatilah, mungkin saja seseorang mampu menahan diri dari mengagumi dirinya sehingga terbebas dari belunggu sombong dan riya. Namun ingatlah, setan tidak pernah berputus asa menjerumuskan dan menyesatkan Bani Adam. Setan akan menggiringnya melalui pujian manusia, Sufyan Ats Tsauri dalam Hilyatul Auliya,"Pujian mereka akan menyenangkan engkau dengan mereka memuliakanmu karena amalanmu dan mereka menilai engkau memiliki kemuliaan dan kedudukan di hati mereka dengan sebab amalanmu".
Akhirnya ia pun merasa senang dipuji, senang menampakkan diri, dan menggiringnya untik senang dengan ketenaran. Padahal Fudhail bin 'Iyadh pernah mengatakan,"Jika engkau mampu untuk tidak dikenal, maka lakukanlah, yang demikian itu merugikanmu. Apabila engkau terpuji di sisi Allah 'Azza wa Jalla, maka pujian manusia tidak akan merugikanmu dan celaan manusia tidak akan memudarkanmu,"
Sort: Trending