Utang Menelan Uang dan Sahabat Sekaligus |

in #debt5 years ago



Setelah kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki uang, bencana berikutnya yang menghamtamku adalah kehilangan sahabat. Bukan, bukan karena mereka tidak mau bersahabat dengan orang yang tidak punya uang, tetapi mereka tidak nyaman aku selalu menagih utang.

Selama ini, aku memiliki prinsip yang kupegang teguh tentang utang dan uang. Prinsip itu adalah, jangan pernah percaya siapa pun ketika menyangkut dengan uang. Itu kubaca dalam biografi Michael Jackson yang mengingatkan untuk tidak pernah percaya siapa pun dalam bisnis ketika sudah menyangkut dengan uang. Aku membaca artikel itu sekitar tahun 1980-an di majalah HAI, majalah cowok yang terbit di Indonesia.

Prinsip kedua, jangan pernah memberikan utang kepada siapa pun karena kamu akan kehilangan orang itu sekaligus kehilangan uang. Biasanya, semakin akrab kita dengan seseorang, semakin besar kepercayaan kita terhadap orang tersebut, semakin besar utang yang berani kita berikan kepadanya. Bukankah dia menjadi sahabat atau saudara kita karena kita memercayainya?

Makanya, aku hampir tidak pernah berutang dan mulanya hampir tidak pernah memberi utang. Aku pernah berutang ketika kuliah sebesar Rp5.000 dan langsung membayarnya ketika ada uang. Aku juga pernah berutang Rp1 juta ketika baru menikah dan langsung membayarnya ketika ada uang. Keduanya kulakukan karena aku tidak menemukan jalan lain selain berutang.

Aku juga pernah mengajukan kredit kepada sebuah bank yang rencanananya akan kugunakan untuk membangun rumah setelah membeli sebidang tanah. Ketika menjumpa pimpinan bank tersebut, dan aku menjelaskan nilai agunan serta gaji, ia langsung setuju.

Tapi waktu itu, aku tidak segera menyelesaikan seluruh pesryaratan sehingga pimpinan bank tersebut pindah. Penggantinya, yang tidak mengenaliku, tidak terlalu respek ketika aku mendatanginya, meski aku dilayaninya dengan sopan. Dia berjanji akan meneleponku kemudian. Tapi sampai 20 tahun kemudian (aku tidak menunggu teleponnya selama itu), dia tidak pernah menelepon.

Aku malah bersyukur. Berutang kepada bank atau kepada teman, menurutnya sama menderitanya.




Maka ketika aku memiliki pekerjaan dan sedikit uang, banyak kawan yang datang berutang kepadaku. Mulanya, kalau ia minta berutang Rp1 juta, aku memberikannya Rp500 ribu sebagai sedekah (kalau sudah menulisnya seperti ini, apakah masih bernilai sedekah?). Intinya, aku akan lebih baik memberikan ia uang daripada mengutanginya. Aku tidak ingin kehilangan uang sekaligus sahabat. Kalau ada uang, kenapa tidak memberikan saja meski belum tentu dia akan melakukan hal sama ketika kita tidak punya uang (dan ini terbukti kemudian).

Ada juga utang yang tercipta karena hubungan bisnis. Misalnya, ada dua tokoh terkenal di kota kami yang memasang iklan di tempatku bekerja, dulu. Karena bertahun-tahun tidak dibayar, akhirnya aku yang harus membayar ke perusahaan. Aku sudah berkali-kali menagih, tapi tidak digubris. Sampai akhirnya aku berkata; “Kita selesaikan di akhirat saja utang itu!”

Kedua tokoh itu meninggal dunia pada 2018 dan 2019. Aku tidak mau menagih kepada keluarganya karena tidak punya bukti lagi. Salah-salah, aku bisa dituduh membuat piutang palsu.




Aku memberikan juga utang kepada beberapa kawan ketika mereka dalam masalah besar. Misalnya, ia kena denda dari perusahaan listrik karena mencuri arus atau keluarganya jatuh sakit atau butuh biaya sekolah anak dalam jumlah besar. Celakanya, utang itu tidak saja dalam bentuk uang, tetapi juga dalam bentuk emas.

Situasi ketika itu barangkali yang membuatku melanggar prinsip tentang utang. Akibatnya, sekarang ini aku mulai kehilangan beberapa kawan. Ketika menagih, mereka marah. Malah ada satu orang yang berutang dalam jumlah banyak, membalas dengan cara meyakitkan.

“Tolonglah bayar berapa pun ada. Kami sedang susah sekali sekarang,” kataku melalui telepon. Tahu apa jawabnya?

“Baru sekarang merasakan susah, ya!”

Emosiku langsung meledak. Apa urusannya aku susah sekarang atau sejak dulu. Kewajibannya adalah membayar utang, bukan menggugat aku sekarang mulai susah dan dia sudah terbiasa dengan kesusahan tanpa uang. Lagipula, aku tidak harus teriak ke seluruh dunia melalui sosial media kalau sedang susah.

Bagi Anda yang suka berutang atau suka memberi utang, boleh tidak setuju dengan prinsipku. Namun, dengan serangkaian kejadian di atas, aku semakin takut berutang sekaligus takut memberi utang. Kata orang, janji adalah utang dan membayar utang membuat lebih banyak janji.[]




Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

Meuseu meu utang sbd n steem hana peu bang... he he he.. meuseu di peugah hana koin hana ngon di bayeu han mungken karena leumah bak wallet... he he he..

Makajih nyoe bak kripto nyoe hanjeut seumeulet. Yasir, Bang Ayi kaleuh download esteem versi baroe. Tapi, hanjeut posting lom.

Iya bang.. loen siat nyoe ban download... lambat that watee ta buka bang... mungkin mantong teungoh di perbaiki..

Lon ka deleted esteem old version, but yang new version pih I can't used to posting. Kiban sinan? Na saban problem?

loen gohlom test post bang...

You seem to be using older version of eSteem!
Please update to newest version to get most out of eSteem, Install Android, iOS mobile app. For desktop Windows, Mac, Linux Surfer app!

Learn more: https://esteem.app Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Hutang nyoe cukop hek ta hindari, keadaan yang mendesak, lagi-lagi menjadi faktor utama seseorang untuk meu utang.

Makanya, berutang adalah jalan terakhir ketika semua pintu tertutup.


Posted on RealityHubs - Rewarding Reviewers

Betul 👍👍👍

Congratulations @ayijufridar! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You made more than 8000 comments. Your next target is to reach 8500 comments.

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!


Thanks for your contribution to the realityhubs community. It's really bad to be a debtor and I've always done all I can to avoid being one. Just like you've said, it can lead to the loss of friends and more. That being said, I appreciate the fact that you wrote this review.Hello there @ayijufridar!

Please read our posting guidelines.

Do you have any questions? Chat with us on Discord

[RealityHubs Moderator]


Posted on RealityHubs - Rewarding Reviewers

Debt is a last resort when all doors are closed, I think. Instead of losing friends and money, it is better if we lose one of them or better we lie just don't have money because Steem prices are down? I just kiding @chrisbarth.


Posted on RealityHubs - Rewarding Reviewers