“Bagaimana soal mahasiswa yang ikut partai politik, apa tanggapan KPU?” tanya seorang mahasiswa kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia, Ilham Saputra, Sabtu 6 Oktober 2018. Beberapa mahasiswa yang lain juga bertanya hal berbeda, semuanya terkait kepemiluan.
Saat itu sedang berlangsung acara KPU Goes to Campus di aula Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Ada 300 mahasiswa yang jadi peserta di sana. Selain Ilham, juga ada Zainal Abidin, dosen Fakultas Hukum Unsyiah yang didampuk sebagai pemateri.
Ilham Saputra menjawab tangkas pertanyaan demi pertanyaan. Mahasiswa, katanya, jangan berpolitik praktis di kampus. Jika mereka ikut dalam partai adalah sebuah hak dan jangan berkampanye di kampus. Dan mahasiswa yang lain berhak menegur jika mereka melakukan itu.
Komisioner KPU melakukan komunikasi interaktif, melempar pertanyaan balik sambil memberikan penjelasan pada materi-materi yang disampaikan terkait tugas dan fungsi KPU, tahapan Pemilu 2019 dan lainnya. Berkali-kali di mengajak mahasiswa menggunanakan hak pilihnya dengan baik. Bahkan pengetahuan itu diharapkan dapat disampaikan kepada mahasiswa lain dan masyarakat sekitar. “Gunakan hak pilih, jangan menjadi Golput (Golongan Putih),” kata Ilham.
Program Goes to Campus adalah upaya KPU memberikan pengetahuan kepada pemilih, termasuk pemilih pemula seperti umumnya mahasiswa. Tak hanya di Aceh, Goes to Campus menyasar banyak universitas lainnya di Indonesia.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Munawarsyah dalam sambutannya mengingatkan mahasiswa memastikan telah terdaftar sebagai pemilih. Caranya mengecek Daftar Pemilih yang dikeluarkan KPU maupun KIP Aceh. “Jadilah pemilih berdaulat dan negara kuat,” katanya menyebut motto KPU dalam Pemilu 2019.
Sosialisasi kepada pemilih harus dilakukan terus-menerus sebagai pendidikan politik. Memahami kepemiluan penting dalam menentukan pilihan dan meminimalisir potensi munculnya Golput. Kata Munawarsyah, KIP Aceh nantinya juga akan membuat hal serupa di beberapa kampus di Aceh, untuk sosialisasi Pemilu 2019 kepada pemilih pemula.
Mahasiswa potensi sebagai corong suksesnya pemilu. Jika mereka paham, akan mudah meneruskan pemahaman kepada masyarakat pemilih lainnya. Alasan inilah yang mengharuskan mahasiswa belajar tentang Pemilu dan demokrasi.
Ajakan memilih dengan nurani juga disampaikan Perwakilan dari Biro Kemahasiswaan Unsyiah, M Nasir Ibrahim saat membuka acara mewakili pihak Rektorat Unsyiah. Dia mengarapkan KPU dapat menggelar acara serupa lain kali, tidak hanya sekali ini saja. Saat ini, mahasiswa di Unsyiah tercatat sebanyak 35.000 orang. []
@abuarkan
Adi Warsidi
Posted from my blog with SteemPress : http://adiwarsidi.com/penting-mahasiswa-belajar-kepemiluan/
interesting post
Thanks @sergey44. Keep spirit