Tadinya judul ini ingin aku tuliskan sebagai cerpen, sembari belajar mengarang juga belajar berimajinasi romantis disini. Tapi ternyata aku masih belum kuat berlomba dengan kenyataan, aku masih gagal fokus jika harus bercerita ulang mengenai hal yang pernah kucoba lupakan, salah satunya bangku taman.
Sudah setahun berlalu, bangku taman itu masih di tempatnya. Masih kokoh menyangga kami semua yang singgah di taman tersebut. Setahun yang lalu pun sama, aku pernah disana dengan seseorang yang sekarang aku lupa apakah itu mimpi atau nyata. Yang aku tau dulu aku benar-benar tulus mengaguminya.
Bangku taman ini pun sama, setiap kali kulewati selalu saja disertai kenangan yang telah aku buang beberapa bulan silam. Dia bukan yang spesial, namanya tak pernah aku ucap dalam do'a, wajahnya pun tidak pernah menghiasi mimpi-mimpiku, tapi sampai sekarang aku masih tidak bisa lupa meski kucoba berpura.
Seseorang yang pernah hampir memporak-porandakan isi hati, tapi tak kuijinkan. Aku hanya hilang mood ketika kabarnya tak kunjung menghampiri, lantas aku lampiaskan pada buku dan pena yang sekarang keduanya pun sudah aku musnahkan. Lalu kami benar-benar hilang kabar, aku beredar jauh dari radius awal.
Dan bangku taman ini hanyalah kenangan, kenangan yang duli pernah benar-benar aku alami dan sekarang tak ingin kuulang lagi. Meski sendiri, aku bahagia kembali duduk disini. Karena apa? Karena sendiri itu bukan aib. Juga karena bangku taman tidak seperti bangku terminal yang menyisakan luka perpisahan namun menjanjikan pertemuan. Sedang bangku taman, kita bisa memulai dari awal sampai berakhir bersama atau mengakhiri segera. Seperti yang pernah kurasa…
Congratulations @eungga! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP