Masa mahasiswa memang tak seindah masa SMA. Namun, masa kuliah memiliki keunikan tersendiri karena pada saat inilah kita menentukan masa depan kita. Sebelum memasuki kuliah, kita sudah menentukan jurusan apa yang kita sukai. Meskin terkadang ada di antara kita yang salah pilih jurusan. Parahnya lagi, mulai merasa salah pilih saat sudah menjalani beberapa semester kuliah.
Pada masa kuliah seyogianya kita aktif mengikuti beberapa kegiatan yang bermanfaat. Tidak semua ilmu bisa kita peroleh, tetapi aktif di lingkungan sosial membuat kita terlatih berkomunikasi, menjaga perasaan orang lain, dan mengasah skil yang kita miliki. Di universitas-universitas biasanya terdapat sejumlah unit kegiatan mahasiswa (UKM) seperti Mapala, pers, bela diri, kesenian, dan sebagainya. Sepatutnya mahasiswa aktif di UKM atau berorganisasi.
Tentunya kita harus selamanya aktif di lingkungan kampus. Pada masa kuliah kita juga aktif di dunia luar kampus, baik itu beroganisasi, berwirausaha, atau aktif di komunitas yang kita gemari. Semua itu bermanfaat demi meningkatkan kapasitas diri kita. Satu hal yang perlu kita perhatikan yaitu mengenai cara mengatur jadwal kuliah dengan beragam kegiatan yang kita geluti. Jangan sampai kegiatan ekstrakurikuler menganggu jadwal kuliah. Apalagi biaya kuliah sekarang sangat mahal. Akan sangat merugikan lagi bila kita masih mengandalkan uang dari orang tua bila kegiatan ekstrakurikuler menganggu kuliah.
Tentang “Seandainya Masih Mahasiswa”
Kelebihan mengikuti kegiatan-kegiatan di kampus karena sebagian ada yang membawa nama kampus ke luar daerah. Misalnya ada musyawarah nasional yang dilaksanakan di Bali, kita bisa meminta bantuan dana (sponsorship) dari kampus. alasan itu sendiri yang membuat saya berharap seandainya saya masih mahasiswa.
Tadi pagi saya mendapatkan email. Isinya saya terpilih sebagai delegasi yang akan mengikuti Asia Youth Internation Model United Nation (AYIMUN) 2018 di Bangkok, Thailand pada 9-12 November 2018. AYIMUN merupakan kegiatan berskala internasional yang bertujuan mengasah daya kritis pemuda, berdebat, menyampaikan pendapat, dan membangun jaringan internasional untuk melakukan perubahan. Tahun lalu jumlah pendaftarnya mencapai 5.600-an, sedangkan yang terpilih 500 orang. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan ini sangat kompetitif.
Nah, saya sudah terpilih dalam kegiatan AYIMUN 2018 malah tidak bisa ikut. Pesertanya harus membayar, untuk akomadasi penuh sekitar Rp 4 juta, belum termasuk biaya tiket pesawat pulang pergi. Seandainya masih mahasiswa, saya akan meminta bantuan pendanaan dari kampus. Sedangkan sekarang saya berstatus alumni dan tidak memiliki uang yang cukup.
Oleh karenanya, saya harus merelakan kesempatan ini untuk mengembangkan kapasitas diri. Seandainya masih mahasiswa…
If you have any problem regarding steemit then you can also ask me. I will guard you for earning more money on steemit. Follow @jkgautam75 and join our community for 100+ upvotes on every post. Community link is https://t.me/target1000 If you follow me then I will also follow you and upvote your next post.