Telah selesai tujuh bagian kita membahas tentang metode mendidik ala Rasulullah. Sekarang kita melanjutkan di bagian ke-delapan.
Di antara metode efektik adalah mendidik dengan peristiwa. Yaitu menggunakan peristiwa tertentu untuk memberikan pengarahan tertentu. Kelebihan metode ini dibanding pengarahan lain adalah lebih mengguncang jiwa pasca sebuah peristiwa, sehingga lebih mudah diterima.
Alquran sendiri telah turun secara berangsur-angsur, adakalanya menjawab sebuah pertanyaan, atau tanggapan bagi sebuah kejadian. Nah, tanggapan dan pelajaran bagi sebuah kejadian inilah yang kita maksud dalam pembahasan kali ini.
Lihatlah ketika ummat mendapat sebuah kemenangan pasca perang Badar yang mana mereka berselisih dalam pembahagian rampasan perang. Sebuah hal yang benar-benar menyesalkan, sampai jiwa mereka panas menyala-nyala. Ketika itu turunlah ayat Alquran yang menyatakan bahwa harta rampasan itu milik Allah dan Rasul-Nya, bertakwalah kepada Allah serta perintah untuk memperbaiki hubungan di antara sesama.
Ayat ini benar-benar menyentuh, karena serta dang dialami oleh ummat ketika itu.
Pasca peristiwa gerhana ketika meninggalnya anak Nabi juga merupakan peristiwa yang setelahnya cocok untuk diberikan pengarahan. Dan saat itu Rasul memberi penjelasan bahwa gerhana tidak terkait dengan kematian atau kelahiran seseorang.
Contoh lain adalah ketika seorang sahabat mendatangi Baginda Nabi pasca menangkap burung bersama anak-anaknya. Yang mana ketika itu induk burung tak mau terbang demi anak-anaknya. Lalu Rasul mengajarkan sahabat itu tentang arti kasih sayang ibu. Sangat menyentuh bukan?
Seharusnya di zaman yang penuh peristiwa dan berita ini, hendaknya ada seorang guru yang mendidik muridnya dengan metode Rasul mendidik. Harapan semoga pendidikan itu mampu mewujudkan kembali generasi yang sukses.
Sahabat stemians, sampai di sini dulu pembahasan singkatnya. Akan kita lanjut bagian sembilan dengan tema; Mendidik dengan Adat.
Sampai berjumpa kembali dan terima kasih atas kunjungannya.
Wallahu a'lam...
Sebuah metode pendidikan yang makin hari kian pudar. Sangat disayangkan peristiwa besar kini terjadi tanpa ada pembelajaran.