Sahabat steemian,
Bukan sekali ini saya bertemu dengan orang tua yang diamanahkan untuk mengasuh anak spesial seperti Yuni.Ketidakpahaman orang tua dalam mengasuh dan kurangnya pengetahuan akan hak-hak mereka sebagai anak membuat mereka seakan tersia-sia.Termasuk harapan dan impian untuk mendapatkan pendidikan layak seperti anak biasa.
Melalui tulisan kita berharap ada secercah harapan bagi para bintang yang belum mendapatkan sinar yang juga merupakan haknya sebagai anak negeri ini.Bintik cahaya sebenarnya telah ada disekitar,hanya saja kita terlalu mengabaikannya.Seperti yang saya ceritakan sebelumnya tentang sekolah yang menerima semua anak dalam kondisi apapun untuk dididik.Sekolah seperti ini dapat dikembangkan menjadi sekolah inklusif.
Ada beberapa sistem pendidikan yang diterapkan oleh masyarakat dan pemerintah saat ini. Pertama, pola segregasi yaitu sekolah yang memisahkan anak berkebutuhan khusus dari sistem persekolahan reguler.Kedua, pola integrasi, dimana siswa berkebutuhan khusus berada di sekolah reguler tetapi dipisahkan dalam kelas khusus.Sistem ini tentunya memberi peluang lebih besar bagi anak berkebutuhan khusus untuk berinteraksi dengan siswa reguler.Ketiga, inklusif,prinsip dasar pelaksanaan pendidikan inklusif adalah selama memungkinkan, semua anak dapat belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka.
Memang bukan perkara mudah menyatukan keinginan,pendapat,mensinergikan hati untuk melakukan “perubahan baru” apabila kita masih melihat keberhasilan hanya berdasarkan deretan angka yang tinggi.Sebahagian pihak meragukan bahkan menolak konsep baru karena sudah merasa yakin dan benar dengan cara yang biasa dilakukan.Berada di zona nyaman membuat mereka tak bergeming,tak menghiraukan suara hati sebagian anak yang terdiskriminasi...
Postingan yang sangat bagus
Keren👍👍
Tetap semangat memberikan masukan utk dunia pendidikan kita🙏
Terima kasih dah singgah di pondok saya.
Pengalaman mengajar disekolah berlabel "buangan" membuat saya selalu berpikir...mengapa masyarakat begitu tega padahal ..walaupun miskin dan terpinggirkan mereka sebenarnya selalu berusaha menepis anggapan itu dengan berbagai prestasi...tapi seakan tak tampak atau sengaja menutup mata.
Sayangnya sekolah untuk anak anak sepesial hanya ada di kota kota saja, spertinya blm masuk ke daerah daerah
Terima kasih sdr@ainee,
Salam kenal dari Singkil.
Di daerah kami SLB baru dibuka tahun ini.Letaknya yang relatif jauh yaitu di ibukota kabupaten sehingga kurang terjangkau bagi abk di kecamatan2 lainnya.Karena tetap ingin bersekolah sebagian mereka masuk kesekolah reguler yang terdekat.Andaikan sekolah reguler tsb bisa menerapkan pola pendidikan inklusif maka akan ada kesempatan bagi abk untuk mendapatkan layanan yg sesuai dgn kebutuhannya.