Rahmad Hiadayat Alias Sayed juragan hampir saja diamuk masa dalam kasus percobaan penggertakan terhadap guru pengajian Balai Muhazzabul Ahklak Al-Aziziyah Dusun Calok Geulima Desa Gp Jawa Idi Rayeuk Aceh Timur...
Menurut keterangan para saksi dari santri, salah satu keponakan Sayed Juragan yang juga merupakan santri di balai tersebut dihukum karna melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. Sayed Juragan tidak terima dan keberatan lalu mendatangi langsung ke balai Pengajian Muhazabul Ahklak Al-Aziziyah dengan suara lantang memarah-marahi guru pengajian yang juga merupakan imum di dusun tersebut, sayed Juragan bahkan sempat menempuk bahu guru pengajian sambil mengeluarkan nada pembicaraan yg kurang beretika sebut para saksi sambil memperagakan.
"Gob nyan hn geuhormati tgk kamo, diheuy tgk kamo ngen kata kah-kah sira dipeh bak baho lage ineuk poh, kamo kasiap, menye teungku kamo dipoh,, gob nyan pih kamo poh sit rame-rame"
(Dia tidak menghormati tgk kami, dia memanggil tgk kami dengan panggilan kau-kau sambil menepuk bahu seperti hendak memukul, kami sudah siap, kalau tgk kami dipukul, dia juga kami keroyok rame-rame)
Peristiwa ini terjadi tepatnya Selasa tgl 27 Februari 2018 sekitar pukul 21.30 wib ketika pengajian sedang berlangsung. Keesokan harinya berita ini menyebar sehingga berkumpullah seluruh warga tidak terkecuali pemuda yang tua juga yang muda membuat kesepakan hendak mencari Sayed Juragan untuk diberi pelajaran, warga merasa geram atas kelakuan Sayed Juragan yang merong-rong dengan cara tidak sopan masuk ke-kampung orang dan membentak-bentak orang yang mereka hormati yaitu guru pengajian yg juga merupakan tgk imum di dusun tersebut.
Beruntung tidak sempat terjadi amukan masa karna tersangka berhasil diamankan oleh peutuha-peutuha gampong lalu dibawa ke meunasah untuk disidangkan secara adat gampong.
Dalam persidangan tersebut Sayed Juragan mengaku bersalah dan telah meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
Dan alhamdulillah peristiwa itu sudah kondusif