Awalnya saya hampir putus asa, karena setelah mendaftar Steemit pada 5 Januari 2018, sampai dengan 27 Januari belum juga dikirimkan email balasan yang berisi sandi akun. Padahal dari pengalaman kebanyakan steemian, mereka hanya menunggu 2 atau 3 hari saja. Sementara saya sudah menjelang satu bulan. Steemit tidak adil.
Pada 27 Januari saya coba mendaftarkan lagi dengan email yang sama. Dua hari kemudian, email balasan masuk "Your Steemit account has been approved", beserta dengan link yang memuat sandi yang rumit. Akun dengan username @afzal-dlima berhasil terdaftar dan diterima. 30 Januari saya aktifkan, seterusnya sampai sekarang fungsinya telah berjalan.
Melanjutkan postingan Banggi Steemit - I. Baru tiga bulan berjalan saya menggunakan Steemit. Belum banyak fitur yang saya kenali. Masih banyak kejanggalan dalam bersteemit. Belum banyak reward yang saya dapatkan. Apalagi menikmati hasil withdraw SBD ke Rupiah. Hal itu belum saya rasakan sama sekali.
Akan tetapi saya sudah merasakan "banggi" Steemit. Banggi adalah kata dalam Bahasa Aceh, yang memiliki kedekatan makna dengan kata candu. Misalnya, seseorang yang sudah banggi dengan kopi, maka dia akan gemar minum kopi. Begitu juga dengan makanan atau minuman lainnya, yang bisa membuat seseorang banggi.
Banggi tidak saja pada makanan atau minuman. Permainan juga bisa menyebabkannya. Seseorang yang gemar bermain Mobile Legends misalnya. Dia akan terus menggemari sampai keranjingan, bahkan sampai melupakan sesuatu. Demikian pula yang terjadi pada media sosial, banyak pengguna medsos yang banggi dengannya. Tidak nyaman jika sehari saja tidak membukanya. Begitulah "banggi" mempengaruhi perilaku seseorang.
Bangginya saya pada Steemit bukan karena kurasi, reward, SBD ataupun Steem. Ada yang memberikan upvote, walaupun hasilnya tidak seberapa, namun karena mereka reputasi akun ini bisa meningkat. Saya berterima kasih. Selama aktif di Steemit belum pernah dapat kunjungan upvote dari @aiqabrago ataupun @levycore, yang merupakan kurator Steemit Indonesia. Namun, Steemit tetap membuat banggi.
Berbeda dengan Facebook atau media sosial lainnya, banggi Steemit lebih disebabkan karena setiap harinya ada saja pengetahuan baru yang saya dapatkan dari postingan steemian lainnya. Selain memperkaya pengetahuan, juga menambah perbendaharaan kosakata dari hasil bacaan postingan rekan.
Untuk membuat satu postingan pada Steemit, tentu harus menuliskan sesuatu yang saya ketahui. Karena itu, mencari tahu adalah tuntutan. Harus banyak membaca sumber informasi untuk menulis di Steemit. Karena Steemit bukan media yang menerima plagiat. Kebiasaan itulah yang terus menerus saya lakukan, kemudian menjadi banggi. Sebab, menulis itu candu. Bagaimana dengan Rekan?
Steemit memang tak mudah, asal tekun semua menjadi mudah. Saya dulu juga nunggu sebulan baru dikirim password.