Kebiasaan Minum Teh Orang Tiongkok

in #esteem7 years ago (edited)

Berwisata ke sebuah negara yang berbeda budaya dengan kita, memang memberikan nuansa yang sangat berbeda, salah satunya adalah budaya minum teh di Tiongkok. Ini tentunya sangat berbeda dengan kegemaran masyarakat Indonesia pada umumnya yang lebih dominan menyukai kopi dibandingkan teh. Dan apabila kita memperhatikan akan sangat jarang orang-orang Tiongkok mempunyai kebiasaan minum kopi layaknya di negara lain.

image
source

Dalam kehidupan masyarakat Tiongkok, teh merupakan minuman yang harus selalu tersedia. Karena apabila melihat sebuah pepatah yang mengungkapkan bahwa “buka pintu rumah ada tujuh hal yang harus diperhatikan, "kayu bakar, beras, minyak makan, garam, kecap, cuka dan teh". Dalam hal ini, membuktikan bahwa salah satu barang yang wajib ada setiap hari dalam kehidupan masyarakat Tiongkok adalah teh.

image
source

Sejarah telah membuktikan bahwa kebiasaan minum teh orang Tiongkok ini telah ada sejak 4000 tahun yang lalu. Dan kegemaran minum teh ini sudah seperti adat yang tidak bisa dihilangkan, misalnya untuk menyuguhkan teh kepada tamu yang datang. Pada saat tamu datang, tuan rumah langsung menyuguhkan teh yang hangat dengan bau harum yang menggoda selera. Sambil menikmati teh tersebut barulah obrolan yang hangat dengan nuansa keakrbatan akan berlangsung.

Kegemaran minum teh ini telah menjadi budaya dengan sebutan dalam bahasa Tiongkok cha wenhua 茶文化. Dan dalam menyeduh dan meminum teh, orang-orang di negeri Tirai Bambu ini mempunyai seni tersendiri. Apabila kita berjalan mengelilingi daerah Tiongkok kita akan menemukan berbagai bentuk kedai tes dengan ciri khas masing-masing. Inilah yang berbeda dengan negara lain atau bisa dikatakan “Di Aceh ada Seribu Warung Kopi, di Tiongkok Seribu Warung Teh.” Begitulah kira-kira penafsiran dari kebiasaan minum teh di masyarakat Tiongkok.

image
source

Di daerah Tiongkok bagian selatan, kita tidak hanya melihat dan mendengar istilah chalou 茶楼, chaguan 茶馆, akan tetapi juga masih ada chapeng 茶棚 dan tentunya masing-masing istilah ini mempunyai keunikan tersendiri untuk menikmati teh tersebut, dimana chapeng ini mempunyai nuansa pemandangan lanskap, dan tentunya akan memberikan hal yang berbeda ketika menikmati teh juga disuguhkan pemandangan yang sangat mempesona
.
Dengan kegemaran masyarakat Tiongkok yang suka minum teh tersebut, tentunya juga akan memberikan banyak pengetahuan terhadap berbagai macam bentuk teh yang ada. Keragaman daun teh juga memberikan kesukaan yang berbeda pada setiap daerah yang ada di Tiongkok, misalnya orang Shanghai lebih menyukai minum teh hijau, orang Beijing lebih suka teh bunga, sedangkan orang Tiongkok bagian tenggara di provinsi Fujian lebih menyukai teh hitam. Namun, ada di daerah tertentu untuk menambah cita rasa atau kenikmatan teh, seperti di Hunan, pada saat minum teh menambahkan jahen dan garam ke dalam teh yang akan disuguhkan kepada tamu yang datang ke tempat mereka.

Nah, dengan campuran berbagai bahan ke dalam teh tadi, sehingga akan ada di dalamnya garam, jahe, kedelai yang sudah disangrai, dan wijen yang disuguhkan bersama. Dengan begitu, banyak daerah tidak menyebutnya lagi dengan istilah minum teh 喝茶 melainkan makan teh 吃茶. Keragaman cara minum teh ini memberikan banyak pengetahuan bagi orang-orang Tiongkok, mulai dari cara menyuguhkan dan cara berkreasi yang unit dengan teh tersebut. Seperti halnya meminum, cara menyajikan dan tempat penyajiannyapun sangat berbeda, misalnya di daerah Tiongkok bagian barat, kebanyakan dari mereka menyajikan teh dalam teko besar. Di daerah Zhangzhou 漳州 di Fujian timur, mereka ada yang menyebutnyanya gongfu cha 功夫茶 alias "Teh Kungfu". Penyebutannya yang unik karena mereka mengunakan teko khusus dalam setiap penyajian dan juga mempunyai teknik unik, dari keberagaman ini, kita melihat bahwa sangat banyak cara dan teknik dalam penyajian teh yang dimiliki oleh orang-orang Tiongkok.

image
source

Nah, ini juga menarik mengenai tata cara minum teh, karena masing-masing daerah memiliki hal yang berbeda, seperti di Beijing pada saat si pemilik tempat ingin menyuguhkan teh, tamu segera berdiri, dan kemudian menyambut cawan teh, sambil berkata : xiexie atau terima kasih. Di daerah Guangdong, Guangxi, juga mempunyai keunikan lain dalam hal menyuguhkan teh, seperti pada saat tuan rumah menyuguhkan teh, tamu harus menekukan jari mengetuk meja tiga kali, dengan maksud mengucapkan terima kasih. Dan juga dibeberapa daerah lain juga mempunyai berbagai maksud dan tata cara penyajian tersendiri. Seperti tamu yang ingin terus minum teh, dalam gelas harus meninggalkan air teh, sehingga tuan rumah akan terus menambahkan tehnya, dan apabila teh diminum habis berarti para tamu tidak ingin menambah lagi, sehingga tuan rumah tidak menambah air teh lagi. Dan tentunya ini juga sangat berbeda dengan kebiasaan minum teh di negara lain yang terkesan asal minum.

image
source

Sort:  

Lalu bgaimana dengan kesehatan bg? Apakah org tiongkok dngan mereka rata2 penikmat teh tdk mnyangkutpautkan nya dengan kesehatan?

Satu lagi bg. Sebagai org Aceh, Abang pilih kopi atau teh? Heee

Masalah kesehatan inilah yang paling menarik, rata-rata orang disana yang berusia lanjut masih kuat latihan kungfu. Dan kebiasaan jalan kaki, juga mempengaruhi, nanti saya share kembali informasinya...
Kalau saya termasuk penikmat teh... Hahahah

Oke bang, saya tunggu lanjutanya.

Hee...sampaikan kpd mereka bang, kalau orang Aceh juga minum teh. 😁

Luar biasa semangat pak @anharfazri.

tetap semangat

Terima kasih bang @danialves...