Pagi ini riuh kendaraan semakin keras, mobil, motor dan sang pejalan kaki. Dilihat dari raut wajah dan kondisi padatnya kendaraan yang saling kejar-kejaran semua mau di depan. Dilihat dari geografis dan tekstur jalan dangat kecil apalagi persimpangan kecil yang juga padat. Secara manusiawi ini elegan dan masuk akal.
Dari anak sekolahan yang takut telat sampai orang kantor sambil mengantar anaknya ke tempat sekolah. Secara kebituhan semua harus di kejar. Anak jangan telat sang ayah sangat juga telat ke kantor.
Namun, inilah realita sosial yang terjadi, siap tidak siap, mau tidak mau, terima tidak terima semua harus terjadi tanpa halangan yang siknifikan. Termasuk saya tanpa harus halangan untuk memposting status ini di steemit.
Dengan menjkmati rokok pagi, sangat tercengang melongok saya melihat fenomena sosial ini. Tanpa rasa ada yang sabar dan taat berjalan dengan mengargai hak masing-masing insan. Namun, saya suda terdepan dengan hak saya dipagi ini, menikmati kopi, rokok dan sinar matahari. Namun antara mereka siapa yang harus didahulukan?? Siapa bisa menjelaskan kepada saya?
Ini merupakan catatan kecil saya dipagi ini. Lebih dari pandangan jernih dan logis cara berkendara dengan buru-buru dan tanpa pengaman sangat beresiko.
Intinya, yang harus dikedepankan adalah kesabaran, ketenangan, pengaman dan rasa syukur.
Ini kesimpulan dari semua fenomena yang di atas.
Sekian, selamat pagi dan semangat dalam beraktifitas.