PEMBATASAN beraktivitas di tengah pandemi Covid-19 juga berdampak pada cara kita memilih menu makanan untuk berbuka puasa. Biasanya di saat ngabuburit, kita bebas keliling kota mencari takjil. Namun kali ini agak ngeri-ngeri sedap, tetap waspada keluar rumah dengan mengenakan masker.
Sudah menjadi ciri khas di bulan Ramadhan, bebagai jenis makanan dijual sebagai menu berbuka. Biasanya jenis makanan ini tidak ada di saat bukan bulan Ramadhan. Semuanya serba spesial.
Sebenarnya, dampak virus Corona tidak begitu menurunkan minat warga berjualan takjil. Ini bisa kita lihat di sekitar tempat saya tinggal. Sungguh tidak ada ketakutan di wajah mereka. Secara nyata bisa kita lihat baik pedagang maupun warga seperti mengabaikan protokol kesehatan di mana mereka tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker.
Melihat keadaan tersebut cukup ironis tapi ya sudahlah, mungkin mereka punya cara jitu agar tidak terpapar virus Corona. Wallahu alam bishawab.
Baiklah, kita kembali pada pembahasan makanan berbuka puasa. Jadi, cerita punya cerita, saya menjatuhkan pilihan membeli Siomay dan Pempek. Kedua makanan ini meskipun bukan menu istimewa di bulan puasa tapi belinya di tempat istimewa. Sebuah rumah yang halaman depannya disulap menjadi cafe.
Di cafe ini tidak ada orang berkurumun, berjubel atau berdesakan. Jadi protokol kesehatannya tetap jalan. Posisi meja pun punya jarak aman antar pengunjung. Pokoknya saya merasa aman di cafe itu.
Kalau penasaran dengan cerita saya, kapan ada waktu datang saja ke Warung CM di Juli Cot Meurak Bireuen. Atau boleh ajak saya kalau mau ke sana hehehe...
So, selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Jangan lupa pakai masker kemanapun pergi dan disiplin menerapakan physical distancing.[ds]
Dari fotonya, sepertinya nikmat sekali Pak @dsatria. Happy shaum, Pak Ded.
Itu foto asli. Nanti waktu pulang ke Bireuen ajak saya ke situ hehe...
Nyoe Ho Loen Katrok Beuh
Ka bereh Tgk Liyah