Wafatnya Ulama bencana bagi alam semesta. Cahaya akan menghilangkan kegelapan, dan ketika cahaya telah padam maka kondisinya akan kembali gelap. Ulama ibarat cahaya yang menerangi gelapnya kebodohan. Dan ketika ulama diwafatkan oleh ALLAH satu persatu, itu menunjukkan bahwa terangnya cahaya akan meredup. Dan seiring berjalannya waktu, cahaya akan benar-benar redup, hingga kehidupan akan menjadi gelap dari ilmu.
Karena meninggalnya seorang ulama adalah sebuah perkara yang besar di sisi ALLAH. Sebuah perkara yang akan mendatangkan konsekwensi bagi kita yang ditinggalkan, jika kita ternyata bukan orang-orang yang senantisa mendengar petuah mereka. Menangislah, jika kita ternyata selama ini belum ada rasa cinta di hati kita dan peneladanan kepada para ulama.
Al-Quran secara implisit mengisyaratkan wafatnya ulama sebagai sebuah penyebab kehancuran dunia.
عن ابن عباس ، في قوله تعالى : أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَأْتِي الأَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا سورة الرعد آية 41 قال : موت علمائها . وللبيهقي من حديث معروف بن خربوذ ، عن أبي جعفر ، أنه قال : موت عالم أحب إلى إبليس من موت سبعين عابدا .
Ibnu Abbas Ra. berkata tentang firman Allah: “Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah, lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya?” (QS. ar-Ra’d ayat 41). Beliau mengatakan tentang (مِنْ أَطْرَافِهَا = dari tepi-tepinya) adalah wafatnya para ulama.”
Umat manusia dapat hidup bersama para ulama adalah sebagian nikmat yang agung selama di dunia. Semasa ulama hidup, kita dapat mencari ilmu kepada mereka, memetik hikmah, mengambil keteladanan dan sebagainya. Sebaliknya, ketika ulama wafat maka hilanglah semua nikmat itu. Hal inilah yang disabdakan oleh Rasulullah Saw:
خُذُوا الْعِلْمَ قَبْلَ أَنْ يَذْهَبَ ” ، قَالُوا : وَكَيْفَ يَذْهَبُ الْعِلْمُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ، قَالَ:إِنَّ ذَهَابَ الْعِلْمِ أَنْ يَذْهَبَ حَمَلَتُهُ
“Ambillah (pelajarilah) ilmu sebelum ilmu pergi.” Sahabat bertanya: “Wahai Nabiyullah, bagaimana mungkin ilmu bisa pergi (hilang)?” Rasulullah SAW menjawab: “Perginya ilmu adalah dengan perginya (wafatnya) orang-orang yang membawa ilmu (ulama).
Wallahu'alam bishowab.
https://m.facebook.com/kkaswaja/posts/419822188474567
The death of the Ulama is a disaster for the universe. Light will remove the darkness, and when the light has been extinguished it will be dark again. Ulama are like lights that illuminate the darkness of ignorance. And when the cleric is commanded by ALLAH one by one, it indicates that the brightness of the light will dim. And as time goes by, the light will be completely dim, until life will become dark from science.
Because the death of a scholar is a big thing by GOD's side. A matter that will cause consequences for us who are left behind, if we are not the ones who are always ready to hear their advice. Cry, if we turn out so far there has been no love in our hearts and exemplary to the scholars.
The Qur'an implicitly implies the death of the 'ulama as a cause of the destruction of the world.
عن ابن عباس: أولم يروا أنا نأتي الأرض ننقصها من أطرافها سورة الرعد آية 41 قال: موت علمائها. وللبيهقي من حديث معروف بن خربوذ, عن أبي جعفر, أنه قال: موت عالم أحب إلى إبليس من موت سبعين عابدا.
Ibn Abbas Ra. said of the word of God: "And do they not see that We indeed go to the regions, then We subtract those areas (bit by bit) from the edges?" (Surat ar-Ra'd verse 41). He said about (من أطرافها = from the edges) is the death of the scholars. "
Mankind can live with the scholars is partly a great blessing in the world. As scholars live, we can seek knowledge for them, pluck wisdom, take exemplary and so on. Conversely, when the cleric died then lost all the favors. This is what Rasulullah Saw says:
خذوا العلم قبل أن يذهب ", قالوا: وكيف يذهب العلم يا نبي الله, قال: إن ذهاب العلم أن يذهب حملته
"The Prophet (sa) said:" The departure of knowledge is by the passing away of those who bring knowledge (scholars) .
Wallahu'alam bishowab.