Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri,kita selalu membutuhkan orang lain sebagai pendamping dan pelengkap untuk saling membantu dan tolong menolong. Karena setiap makhluk hidup di dunia ini tidak dapat hidup sendiri, mereka bergantung pada makhluk hidup lainya dan juga lingkungannya. Contohnya kita sebagai manusia membutuhkan tumbuhan dan hewan sebagai sumber makanan kita. Begitu juga dengan hewan membutuhkan hewan lain dan tumbuhan untuk sumber makanan dan tumbuhan juga membutuhkan hewan.
Hubungan ketergantungan tersebut disebut Simbiosis. Simbiosis adalah hubungan ketergantungan antara dua makhluk hidup atau lebih yang hidup bersama yang membentuk hubungan yang khas.
Bunga dan kupu-kupu merupakan salah satu contoh simbiosis mutualisme (simbiosis saling menguntungkan). Kupu-kupu mendapat makanan dari bunga berupa nektar, sedangkan bunga diuntungkan dengan adanya kupu-kupu karena membantu proses penyerbukan pada bunga.
Kupu-kupu adalah serangga yang memiliki 6 kaki, 2 antena, 2 sayap atas, 2 bawah sayap, kepala, dada, perut, dan probiscus yang digunakan untuk minum nektar. Kupu-kupu terbang dan hinggap untuk menghisap nektar yang ada pada bunga. Kupu-kupu dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah.
Letak nektar bunga jauh di dasar bunga (dekat tangkai bunga), sehingga kupu-kupu harus berusaha mendapatkannya dengan cara hinggap pada bunga tersebut dan menjulurkan belalainya. Pada saat itulah kakinya akan menempelkan pada bunga tersebut, kemudian kaki-kakinya tanpa sengaja akan menyentuh serbuk sari bunga yang dikunjunginya serbuk sari jatuh dan apabila mengenai kepala putik maka akan terjadi penyerbukan. Apabila kupu-kupu tersebut berkunjung ke bunga lain serbuk sari yang menempel pada kakinya tadi akan menempel pula pada putik bunga tersebut dan proses perkawinan antara bunga yang satu dengan bunga yang lain pun terjadi.
Seekor kupu-kupu biasanya bertelur pada daun atau cabang. Setelah waktu tertentu, ulat perlahan-lahan mengunyah jalan keluar dari telur untuk tumbuh lagi. Ketika si ulat siap untuk pergi ke tahap ketiga kehidupan, ia menempel ke cabang pohon untuk memulai pembuatan sebuah pupa atau kepompong. Dalam beberapa minggu, kupu-kupu siap untuk kelar dari Krisalis atau pupa. Sayap kecil untuk memulai. Jadi, kupu-kupu belum siap untuk terbang lagi. Selama 30 menit pertama, memompa udara ke sayap dalam rangka untuk membuat mereka lebih besar. Setelah 30 menit, kupu-kupu ini berjalan keluar dari Krisalis dan siap untuk terbang. Dengan demikian, kupu-kupu dan bunga saling menguntungkan, kupu-kupu menghisap nektar pada bunga dan bunga dapat melakukan penyerbukan. Hubungan antara kupu-kupu dan bunga sepatu saling menguntungkan atau disebut hubungan mutualisme.