Resensi Buku : Jokowi, Spirit Bantaran Kali Anyar

in #esteem6 years ago


Sampul depan buku Jokowi, Spirit Bantaran Kali Anyar

Catatan : Resensi buku bukan bagian dari kampanye pilpres, tapi hanya semata-mata kajian sebuah buku dari sisi jurnalis

Buku berjudul Jokowi, Spirit Bantaran Kali anyar pertama kali diterbitkan PT. Elex Media Komputindo pada September 2012 dan sudah dicetak beberapa kali hingga cetakan ke-8, Juli 2014. Buku ini disusun oleh beberapa orang yaitu Domu D. Ambarita, Albert G. Joko, Ade Rizal Avianto, Yogi Gustaman, dan FX. Ismanto.

Penyusunan buku ini dibuat dalam waktu yang singkat berdasarkan permintaan dari penerbit, apalagi bersamaan dengan waktu pemilihan Gubernur Jakarta pada tahun 2012 yang mana Jokowi (Joko Widodo) adalah salah satu kandidatnya, sehingga para penulis melakukan gerak cepat dalam mengumpulkan bahan untuk penyusunannya. akan tetapi para penulisnya tetap berusaha membuat buku ini berdasarkan prinsip utama dari jurnalistik, yaitu observasi, penelitian, wawancara sehingga membedakan dengan buku-buku sejenis yang ada di pasaran.

Pendekatan obeservasi yang dilakukan tim penulis ini adalah dengan cara mengikuti acara-acara dan agenda Jokowi dalam melakukan blusukan ke daerah-daerah di Jakarta, serta melakukan wawancara secara langsung dari sumber utamanya yaitu Jokowi sendiri. Selain itu pendekatan observasi dilakukan dengan mengolah sumber sekunder yaitu mengunjungi kediaman Jokowi di Solo dan melakukan wawancara dengan masyarakat Solo, tetangga, orang tua Jokowi, guru-guru dan teman-teman Jokowi.

Gaya tulisan narasi yang mengalir dengan cara membagi buku ini menjadi beberapa bab-bab yang fokus pada satu atau dua buah pembahasan mengenai hal ikhwal Jokowi, nama yang merupakan pemberian dari pembeli mebel dari negara Perancis, Mircl Romaknan, membuat pembacanya tertarik untuk membacanya sampai pada bab terakhir.

Contoh menarik dari gaya tulisan ini adalah ketika para penulis menceritakan usaha-usaha mereka menemui Sutarti yang pernah ikut mengasuh Jokowi selama lima tahun (1966-1971) serta mendapatkan cerita langsung dari Sutarti bahwa Jokowi pernah mengalami penggusuran dan sering menangis minta diantarkan ke rumah pamannya yang ada di Gondang. Wawancara dengan ibunda Jokowi juga tak kalah menariknya, dari cerita beliau, Jokowi pernah ngambek selama enam bulan karena tidak diterima di SMA 1, alih-alih malah terpaksa sekolah di SMA 6 (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan) yang notabene adalah sekolah yang masih baru didirikan oleh pemerintah.

Kiprah Jokowi, ketika menjadi Walikota Solo juga tidak luput sentuhan para penulis ini. Salah satunya adalah tulisan mengenai keberhasilan Jokowi dalam mendamaikan perseturuan yang ada di Keraton Surakarta, serta membuat Pangeran Tedjowulan dan Pangeran Hangabehi berdamai.

Jadi buku ini walaupun dibuat dalam keadaan tergesa-gesa, tetapi tetap mempertahankan kualitas gaya penulisan yang enak dibaca berdasarkan kaidah jurnalistik, oleh karena itu sudah selayaknya buku ini dijadikan tambahan khazanah koleksi buku pribadi.(hpx)

Sort:  

Hi @happyphoenix!

Your post was upvoted by @steem-ua, new Steem dApp, using UserAuthority for algorithmic post curation!
Your UA account score is currently 4.673 which ranks you at #1668 across all Steem accounts.
Your rank has improved 9 places in the last three days (old rank 1677).

In our last Algorithmic Curation Round, consisting of 214 contributions, your post is ranked at #176.

Evaluation of your UA score:
  • Some people are already following you, keep going!
  • The readers appreciate your great work!
  • Try to work on user engagement: the more people that interact with you via the comments, the higher your UA score!

Feel free to join our @steem-ua Discord server

Thank you :)

Posted using Partiko Android

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by happyphoenix [La Piovra] from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Thank you 🙏

Posted using Partiko Android

DILANjutkan....

Posted using Partiko Android

Terima kasih 🙏

Posted using Partiko Android

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Sungguh sebuah buku yang layak untuk di kaji bersama, tapi entah kenapa saya malah cenderung melihat esensi "maksud dan tujuan" postingannya ketimbang esensi dari buku yang di posting. walaupun anda sudah menambahkan dengan "Catatan : Resensi buku bukan bagian dari kampanye pilpres, tapi hanya semata-mata kajian sebuah buku dari sisi jurnalis" akan tetapi, tetap saja postingan ini akan terkesan menggiring opini steemian (khususnya yang WNI) untuk bersimpati kepada salah satu figur capres. Beberapa hari lagi pemilu serentak akan dilaksanakan, dan anda memilih buku "Jokowi, Spirit Bantaran Kali Anyar" sebagai tema postingan anda?
hhmm..who knows
Maaf, ini hanya dari sudut pandang saya saja. Terima kasih

Terima kasih ya komentarnya, buku ini memang saya pilih karena cara penulisannya yang bagus.
Cara penulisan yang menggunakan metode penelitian, observasi dan wawancara membuat buku ini berbeda dengan buku-buku lainnya yang sejenis. Terlebih lagi gaya bahasa yang membuat enak dibaca, menggunakan tehnik eksposisi narasi yang rapi.
Saya membeli buku ini pada tahun 2014 karena saya mencoba membeli buku ini pada tahun-tahun sebelumnya selalu kehabisan, ada dua buku yang saya beli tetapi hanya buku ini yang saya simpan. Buku yang lain hanya menggunakan metode penelitian dan observasi saja tanpa adanya wawancara dari sumber utama dan sekunder. Hanya mengutip dan mengumpulkan kajian dari sumber-sumber dari media lainnya.
Ada beberapa buku biografi lainnya yang Saya punya, salah satunya mengenai Hoegeng, buku ini juga bagus untuk dikoleksi (pernah saya posting setahun yang lalu). Juga menggunakan metode penulisan yang sama, cuma bedanya dibuat setelah lama Bapak Hoegeng meninggal. Jadi penulis tidak bisa melakukan wawancara dan observasi langsung ke sumber utama primernya.
Mengenai adanya penafsiran lain mengenai postingan ini, itu adalah hal biasa dan merupakan hak dari pembacanya. Ini adalah sesuatu yang wajar karena ketika seorang penulis melemparkan tulisannya ke ruang publik maka harus disadari bahwa akan muncul tanggapan beragam akan tulisannya. Oleh karena itu saya hargai semua pendapat yang ada sebagai masukan akan tulisan saya. Terima kasih atas komentarnya yang berharga ini. Salam🙏

Excelente libro y aporte amigo