This Farmer Bears the Bear, But Saved the Tiger
Usually when the rice cultivation or harvesting season is over, farmers in rural areas in Aceh-Indonesia take their time to look for other jobs that can supplement income. So that the harvest can be used only for rice only. One of them now that the farmers continue to be hunted is jernang.
Of the dozens of farmers in Paya Bakong Sub-district, Aceh Utara -Indonesia looking for jernang, one of them is Mulyadi. This two-year-old boy was already five years hunting jernang. Moreover, the price of jernang now soar. He was accustomed to finding his own jernang into the wilderness, though death lurks.
source
He has a thrilling experience. "Because there is no other work, so even if you have to be brave," said Mulyadi. To get to the jungle overgrown forest, takes a day walk, so must bring stock, in the form of rice, water, stoneware and other necessities for cooking. After staying one night, the next day just looking for jernang.
One time, when menjelejahi dense forest, suddenly confronted a bear. Wild beast with thick black hair, staring intently at Mulyadi, who is three meters adrift. Mulyadi was so shocked. Because usually, even met a bear, but not face to face with a very close distance. His mouth mumbled to prayer.
Then he retreated slowly, swinging a machete toward the beast. "If he attacked, I was forced to fight, despite the risk. But I prefer to retreat slowly to save myself, "he said. Apparently, the bear was immediately fled to the bushes. Even so, Mulyadi still continue his struggle to get jernang.
After getting the jernang about 7 pounds, he returned home. Upon returning home, he strayed two hours deeper into the forest on the border of Aceh Utara with Bener Meriah Regency. Suddenly he saw a tiger from the back. At first he had time to flee, but discouraged his intention, because remembered the experience of others. Then with great fear, he followed the day want it from a distance, so that in a long time he re-find the hut where he stayed overnight. (*)
Petani Ini Dihadang Beruang, Tapi Diselamatkan Harimau
Biasa ketika masa penanaman padi atau panen selesai, petani di kawasan pedalaman di Aceh-Indonesia memanfaatkan waktunya untuk mencari pekerjaan lain yang bisa menambah pendapatan. Sehingga hasil panen tersebut dapat dimanfaatkan hanya untuk beras saja. Salah satunya sekarang yang terus diburu petani adalah jernang.
Dari puluhan petani di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara –Indonesia yang mencari jernang, salah satunya adalah Mulyadi. Duda anak dua ini ternyata sudah lima tahun memburu jernang. Apalagi harga jernang sekarang melambung tinggi. Ia sudah terbiasa mencari jernang sendiri ke hutan belantara, meski maut mengintai.
Ia memiliki pengalaman yang mendebarkan. “Karena tak ada pekerjaan lain, sehingga meskipun sendiri ya harus berani,” kata Mulyadi. Untuk sampai ke hutan yang ditumbuhi jernang, membutuhkan waktu sehari berjalan kaki, sehingga harus membawa bekal, berupa beras, air, periuk dan kebutuhan lain untuk memasak. Setelah menginap satu malam, esoknya baru mencari jernang.
Suatu ketika, saat menjelejahi hutan yang lebat, tiba-tiba dihadang seekor beruang. Binatang buas berbulu lebat hitam pekat, menatap tajam ke arah Mulyadi, yang terpaut tiga meter. Mulyadi begitu terkejut. Karena biasanya, pun bertemu beruang, tapi tidak berhadapan langsung dengan jarak yang sangat dekat. Mulutnya komat-kamit membaca doa.
Kemudian ia mundur pelan-pelan, sambil mengayunkan parang ke arah binatang buas tersebut. “Kalau ia menyerang, terpaksa saya lawan, meskipun berisiko. Tapi saya lebih memilih mundur pelan-pelan untuk menyelamatkan diri,” katanya. Ternyata, beruang itu pun langsung kabur ke semak-semak. Pun demikian, Mulyadi masih melanjutkan perjuangannya untuk mendapatkan jernang.
Setelah mendapatkan jernang sekitar 7 kilogram, ia kembali pulang. Ketika pulang, ia tersesat dua jam lebih dalam hutan di perbatasan Aceh Utara dengan Kabupaten Bener Meriah. Tiba-tiba ia melihat seekor harimau dari bagian belakang. Awalnya ia sempat hendak kabur, tapi mengurungkan niatnya, karena teringat dengan pengalaman orang lain. Lalu dengan penuh ketakutan, ia mengikut hari mau tersebut dari jarak jauh, sehingga dalam waktu yang tak lama ia kembali menemukan pondok tempat ia bermalam. (*)
Menyeramkan.. Taaaaakuuuttttt..
Jangan cari jernang lagi @arie78. Ngen cagee bek Meu ayang, habis kita
Nice post @jaff, upvoted from @chanthasam
Thanks you Mr @chanthasam.0kay
Dulu waktu mencari jejak gajak dengan bang musawir, apa ada jumpa buah jernang bang,
Rap han meutumei raba silop, hana tingat le ke jernang @ritauddin
Bereh that senior lon hahahhah dowble beulanja hehhehe
Eh thei jih @afrizalmulieng, hehehe
Bereeeh
Jernang itu sejenis buah atau apa ya Bang @jaff?
jernang itu tanaman liar seperti rotan, dan sekarang baru dibudidayakan karena harga buahnya sudah mahal, perkilo capai 600 ribu kalau super. pengakuan mantan kombatan, buahnya sangat bagus untuk luka, dan mereka biasa menggunakan buah tersebut untuk mengobati luka, ketika konflik dulu dalam hutan. Selain itu buahnya bisa dimanfaatkan menjadi tepung dan bisa disimpan dalam waktu yang lama, meunan @patriciadian
Oh saya baru tau ternyata, di lihat sekilas seperti buah anggur tapi ternyata berbeda ya. Pantas saja harganya bisa semahal itu, banyak manfaat yang dihasilkan belum lagi perjuangan untuk mengambil buahnya juga penuh perjuangan.
Hrga jernang memang menggiurkan. Tp binatang buas lbih mengerikan... Hehee.
Sepakat bang @muaziris
Sepakat bang @muaziris