Moment yang di rindukan bersama keluarga adalah di saat kumpul bareng. Apalagi keluarga saya adalah keluarga besar. Jarang sekali kami bisa kumpul bareng. Selain jarak, juga karena kesibukan masing-masing. Itu adalah alasan klasik yang paling di andalkan. Kali ini saya akan bercerita saat saya pulang kampung di Kalianda, Lampung Selatan, Indonesia.

Salah satu kegiatan yang kami lakukan jika sedang kumpul adalah makan bersama. Kami tidak makan di resto atau di mall. Kami masak sendiri di salah satu rumah keluarga. Masing-masing akan membawa bahan makanan atau makanan jadi. Masak pun beramai-ramai.

Makanan yang jadi pavorit kami adalah ikan bakar dan aneka sayuran. Nah, kali ini ada 3 jenis ikan yang akan kami panggang, yaitu Ikan Pari, Cumi dan Ikan Tengurungan.

'1. Ikan Pari Panggang

Ikan Pari panggang termasuk pavorit keluarga kami. Di tempat pelelangan ikan selalu ada ikan ini. Sebagian orang mungkin tidak suka makan ikan Pari, tapi di Kalianda Lampung, ikan ini biasa di konsumsi. Saya sendiri suka, apalagi saat makan tulang ikan Pari yang lunak.

'2. Cumi Panggang

Kalau cumi- cumi pasti semua suka ya, kecuali yang alergi makanan laut. Cumi ini memang sajikan dengan cara apapun memang enak. Di tumis, di goreng di sambal, di sate dab di panggang, semua enak. Mumpung lagi manggang-manggang, cumi pun ikut di panggang. Kebetulan juga cuminya lumayan besar.

'3. Ikan Tengkurungan Panggang

Ada yang bilang ikan ini dengan sebutan ikan ekor tegang. Ekornya memang bersisik keras. Ikan ini memang cocok sekali di panggang. Ukuran ikan inipun pas untuk 1 orang. Sebenarnya ikan ini rasanya sedikit hambar, karena itulah jika di panggang dan di padu dengan bumbu cocol, akan berpadu sedapnya. Ikan tengkurungan ini memanglah ikan idola jika mau di panggang.

Ikan pangggang sudah siap, ada satu lagi menu tambahan yang melengkapi menu makan ini. Bagi kami, jika tidak ada ini maka akan jadi janggal. Adalah aneka sayuran dan lalapan. Sayuran dan lalapan ini banyak jenisnya. Kali ini yang kami jadikan lalapan adalah Pegagan, Okra /kacang tanduk/ mamia dan Pete.

Lalapan dan Rebusan Sayur

Pete memanglah bau, tapi kabarnya banyak mengandung anti oksidan. Kalau pegagan, kami makan tanpa di rebus. Cukup di rebus dan di makan segar. Untuk okra memang sedikit berlendir jika di makan, dia harus di rebus dulu. Saya suka semua makanan ini.

Seperti tadi saya bilang, tidak semua bawa bahan makanan, ada juga loh yang bawa makanan jadi. Seperti kakak saya ini dia membawa makanan jadi. Menu utama tak jauh-jauh dari lalapan da sayuran, yg istimewa adalah ikan pindang. Yummy..

Ikan Pindang adalah makanan khas dari Sumatra Selatan, meski bukan khas daerah kami, makanan pindang ini populer dan di gemari juga di Lampung. Kuah ikannya asam-asam pedas segar.

Mari Serbuuuuu.....

Nah, jika semua makanan telah siap di masak, apalagi yang di tunggu selain di serbu. Makan bersama pun di mulai. Semua setara, anak, ibu, bapak, kakak, adik, tua, muda, semua mulai menyerbu makanan. Keriuhan inilah yang membuat rindu. Disela-sela makan kami saling bercerita dan bersenda gurau. Makan dengan masakan segar, panas-panas dan penuh keakraban. Kalau sudah begini.. Dunia serasa milik kami :)

"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"

Emak saya ini tidak mau ketinggalan, meski kondisinya di kursi roda akibat stroke, ia terlihat amat menikmati kegaduhan dan keriuhan bersama anak, cucu dan cicitnya. love u emak sehat selalu ya.

Kaki Lasak : All About Travel, Photo & Food

Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak ucok silampung
Whatsapp +6282166076131

Big Dinner for My Big Family [Silampung Culinary]

Kaki Lasak : All About Travel, Photo & Food