Selamat malam semuanya, hari ini saya mau ikut berpartisipasi dalam kontes yang diadakan oleh @aronnaawe, dan terimakasih saya ucapkan kepada beliau karena sudah mengadakan kontes ini.
Mereka ini adalah anak-anak dari teman saya yang saya jumpai di Masjid Agung Taipei beberapa bulan yang lalu. Saya benar-benar kagum dengan cara dia mendidik anak-anak nya, lima anak dengan usia yang sangat berdekatan tak membuat dia menampakkan wajah lelahnya. Nama Anaknya yang pertama adalah Idris Muhammad usianya 8 tahun ( yang mengenakan baju warna hijau), kemudian yang kedua adalah
Lukaiya aisha usianya 7 tahun ( yang tepat disebelah kanan Idris), kemudian yang ke tiga adalah Aminah aisha usianya 5 tahun (tepat dibelakang Lukaiya), selanjutnya yang ke empat adalah Muhammad Ibrahim usianya 3 tahun yang duduk paling ujung, dan yang terakhir si pemalu
Musa muhammad yang baru berusia enam bulan.
Saat itu kami sempat makan bersama di salah satu toko Indonesia di dekat Masjid Agung Taipei, ketika itu lah saya melihat betapa sabarnya dia mengasuh ke lima anaknya sendirian tanpa bantuan suster ataupun orang tuanya. Saya kagum karena dizaman sekarang ini tidak sedikit yang rela meninggalkan anaknya dirawat oleh suster sedangkan dia lebih memilih untuk berkarir. Teman saya ini awalnya sempat bekerja sebagai seorang perawat, namun dia lebih memilih berhenti dari pekerjaannya untuk mengurus anak-anaknya. Karena menurut nya ayah mereka pun juga bekerja jadi dia fokus mengurus anak-anaknya.
Kembali dengan Idris dan adik-adiknya, percaya atau nggak zaman sekarang ini anak-anak pasti susah ketika mereka diminta untuk makan. Dan banyak orang tua yang parah nya menjajikan sesuatu barang jika mereka mau makan, lebih parah lagi jika sudah memberikan smartphone nya agar anak mau makan. Namun yang saya lihat semua itu tidak ada ketika Idris dan adik-adiknya makan. Mereka dengan tenang menunggu makanan datang, sesekali bergurau satu sama lain. Sempat saya beri mereka kerupuk dan mereka dengan malu mengambilnya, Lukaiya memberi saudaranya satu orang satu kerupuk saja kemudian yang membuat saya kaget tiba-tiba Ibrahim dengan wajah polosnya mengembalikan sisa kerupuknya kepada saya. Ya alloh dalam hati saya berucap bagus bener ibunya mendidik mereka, mereka tidak mau makan berlebihan "kami sudah dapat satu-satu terimakasih" ucap Ibrahim dengan polosnya.
Saat mereka makan pun mereka fokus dengan makanannya, segera menyelesaikan makan mereka tanpa bermanja dengan ibunya yang sibuk mengurus adik bayinya. Sesekali Idris dan Lukaiya membantu adik-adiknya makah. Berbeda dengan beberapa fenomena diluar sana ketika seorang anak makan yang justru berlari kesana kemari, makanan pun berantakan. Dan satu hal dari awal kami datang sampai selesai makan tidak ada smartphone yang berkeliaran diantara mereka, ibunya pun tidak memainkan smartphone nya. Saya pribadi banyak belajar dari Idris dan adik-adiknya, juga dari ibunya tentang cara mendidik mereka. Semoga sedikit cerita saya ini bisa bermanfaat bagi teman-teman steemian yang membaca.
Sekian dan selamat malam selamat beristirahat.
Salam hangat dari saya @masbudy94
Taiwan, 30 Agustus 2018
Cerita yang sangat menarik, peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak, baik tidaknya adalah tergantung cara orang tua mendidik mereka, salut untuk teman @masbudhy94.
Terima kasih sudah berpartisipasi.🙏
Aamiin, semoga bisa bermanfaat.
Sukses untuk kontesnya mas..
Hehehe aamiin thank my leader 😊😊😊.