Beberapa waktu yang lalu saudara-saudara kita di Lombok tengah tuhan berikan ujian berupa Gempa yang cukup besar, membuat saudara-saudara disana kehilangan keluarga juga tempat tinggal mereka karena rusak berat bahkan tidak sedikit yang rata dengan tanah.
Melepas segala sesuatu yang terjadi pada keluarga di kampung tercinta, teman-teman dari Gabungan Anak Lombok atau GALOK mereka menyebutnya, turut memeriahkan parade budaya dalam rangka HUT RI yang 73th di Taiwan. Ini kali ke dua saya menyaksikan seni budaya Presean Lombok, pertama kali mereka tampil di Taiwan pada Desember tahun lalu pada acara pentas seni dan budaya yang diadakan oleh INDEX Taipe. Saat itu penampilan mereka benar-benar memecah suasana, pengunjung benar-benar memadati panggung yang ada di depan toko INDEX Taipe. Dan saya sendiri saat itu sebagai kordinator wira wiri 😁 yang mengatur segala kebutuhan peserta maupun panitia cukup dibuat pontang-panting. Saya harus bolak-balik apotik untuk membeli P3K untuk teman-teman dari Galok karena mereka yang tampil banyak yang terluka. Penampilan mereka saat itu benar-benar luar biasa bisa membius semua pengunjung yang datang, bahkan yang sekedar lewat pun langsung berhenti untuk melihat. Ada juga penduduk setempat yang kebetulan lewat bertanya kepada saya tentang apa yang mereka lakukan, mungkin mereka juga belum pernah menyaksikan pertunjukan seperti itu sebelumnya.
Penampilan mereka 19 Agustus lalu di panggung parade budaya yang diadakan oleh Himmas UT Taiwan, Brilliant Time dan National Taiwan Museum juga tidak kalah seru. Meskipun sehari sebelumnya mereka sudah tampil di tempat lain, namun semangat kemerdekaan tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap bisa menampilkan kesenian dari daerahnya tersebut. Saat mereka tampil semua penonton yang awalnya berteduh di bawah pohon langsung merapat ke panggung parade budaya. Karena keterbatasan waktu kali ini mereka hanya menurunkan 3 pasang penampil. Namun penonton seolah tak berkedip saat ayunan rotan mulai menghantam tameng bahkan langsung mengenai badan dari sang penampil. Saya sendiri merasakan begitu perih padahal saya hanya melihat saja tidak merasakan lukanya, ah rasanya tak sanggup jika harus mengalami luka itu. Tapi ini adalah kesenian mereka bangga dengan semua itu, begitulah ungkapan mereka ketika ditanya apakah tidak sakit terkena sabetan rotan seperti itu. Kali ini penampilan mereka sedikit lebih ramah, karena tidak ada darah yang menetes dari para penampil, beda saat penampilan tahun lalu begitu banyak yang terluka. Kemarin hanya memar saja yang jelas terlihat di badan para penampil.
Dan berikut ini adalah beberapa foto saat mereka berlaga:
Sekian dulu selamat malam selamat beristirahat,
Salam hangat dari saya @masbudy94
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by NUR BUDIONO from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Hai @masbudy. Artikel yang menarik sekali.
Terimakasih kak @aneukpineung78