[Sumber Internet, Edit Photoshop]
Diawali dengan salam, saya akan melanjutkan postingan saya yang lalu pada [Bagian I/II] sebagaimana kita ketahui rakyat Aceh adalah rakyat yang sangat kuat. Para pejuangnya tidak mengenal gender laki-laki dan perempuan berjuang bersama demi mempertahankan wilayahnya. Pocut Meuligo salah satunya, dengan mengendarai kuda bagaikan kstaria yang hebat yang sangat ditakuti oleh pihak penjajah Belanda.
Saya akan melanjutkan isi postingan di bagian ini. banyak cerita tentang kegagalan penyerangan yang dilakukan oleh penjajah Belanda yang disampaikan oleh Kielstra. Serdadu Belanda mengirimkan 3 koloni ke wilayah Samalanga yang merupakan pengiriman serdadu yang terbesar setelah berhasil menaklukan wilayah Aceh Besar. Pengiriman serdadu yang begitu besar ke Samalangan menimbulkan spekulasi yang sangat berbahaya, dikarenakan ketika serdadu yang besar ini dikirim ke wilayah Samalanga dan mengalami kegagalan maka para pejuang Aceh di wilayah Aceh Besar akan melakukan perlawannya kembali.
[Sumber Internet]
Berbagai cara telah dilakukan oleh pihak penjajah Belanda untuk mencoba mendekati wilayah Samalanga, namun semuanya gagal dikarena para pejuang Aceh di wilayah Samalanga telah mengetahui maksud dan srategi Belanda. pihak Belanda mengirimkan utusan untuk menghadap kepada Teuku Chik Bugis yang menjabat sebagai Kepala Pemerintahan Daerah Sendiri Otonom Samalanga. Namun beliau tidak pernah menerimanya. Pocut Meuligo pejuang Aceh wilayah Samalanga juga bertindak sebagai penasehat perang, berhasil mempengaruhi sang adik yaitu Teuku Chik Samalanga untuk tidak melakukan perundingan dan memilih untuk terus berjuang melawan penjajahan Belanda.
[Sumber Buku karangan A.K.Jacobi]
Itulah sedikit postingan yang menceritakan tentang seorang pemimpin perang wanita yaitu Pocut Meuligo, yang rela menyerahkan nyawanya dan harta bendanya demi wilayah Samalanga, bukan hanya beliau tetapi para pejuang Aceh pun banyak juga berkorban. Maka dari itu kita harus menghormati para-para pejuang terdahulu yang telah membela dan berjuang habis-habisan untuk mengusir para penjajah. Hidup damai yang kita rasakan saat ini adalah hasil perjuangan para pendahulu kita. Terimkasih saya ucapkan kepada pembaca dan yang memberikan vote di postingan saya ini. setiap apa yang saya posting pasti memiliki kesalahan. Saran dan masukan sangat perlu untuk memperbaiki kesalahan tersebut, kalian bisa memberikan saran dan masukan di kolom komentar. Salam Aneuk Nanggroe
Sort: Trending