Bisa memberikan ilmu yang kita miliki kepada orang lain merupakan suatu hal yang sangat nikmat dan menyenangkan. Itulah alasan mengapa saya sangat mencintai pekerjaan saya sebagai guru. Terlebih lagi ketika ilmu yang kita berikan bisa bermanfaat untuk orang banyak.
Sebagai seorang pendidik, tugas kita bukan hanya mentransfer ilmu akademik saja kepada anak didik kita. Tapi kita juga dituntut untuk merubah atau membentuk karakter mereka menjadi orang yang lebih baik dan bertanggungjawab.
Untuk mewujudkan hal itu, kita perlu membuat perencanaan yang lebih intensif. Memang kita tidak akan mampu mengkoordinir semua siswa untuk bisa menjadi seperti yang kita inginkan secara menyeluruh. Oleh sebab itu, saya membuat suatu terobosan dengan membentuk "Wali Asuh" . Saya beserta guru-guru yang lain sepakat untuk membagikan masing-masing 15 siswa untuk diasuh secara intensif. Jadi mereka akan mendapatkan perhatian lebih dari masing-masing wali asuhnya.
Untuk secara keseluruhan, kita tetap membimbing dan mendidik mereka seperti biasanya. Kita memberikan tugas baik secara berkelompok atau mandiri. Nah, setelah proses belajar mengajar itu selesai, kita baru mengumpulka setiap anak asuh kita untuk memecahkan permasalahan yang mereka hadapi, baik itu yang merupakan bidang akademik maupun yang bersifat pribadi atau keluarga. Semua hal akan kita bahas dalam pertuan yang kita lakukan dua hari sekali. Dengan melakukan pendekatan seperti itu, mereka merasa seolah-olah mempunyai orang tua asli di sekolah selain kita sebagai gurunya.
Dengan adanya moment tersebut, mereka yang tadinya terkadang kurang terbuka dengan guru, sekarang mereka jadi lebih membuka diri untuk menceritakan semua permasalahan yang dihadapi, baik masalah tugas sekolah maupun masalah di keluarganya.
Tidak jarang siswa melakukan hal-hal yang salah hanya karena kurang perhatian dari keluarganya. Mungkin kita tidak tahu itu karena kita tidak memanggil dan menanyakan kepada mereka secara personal. Kita sering menyalahkan mereka tanpa mau tahu alasannya. Itu suatu hal yang salah. Oleh sebab itu, dengan adanya orang tua asuh bagi mereka, semua permasalahan yang mereka hadapi akan kita selesaikan bersama-sama.
Adapun visi dan misi membentuk orang tua asuh ini adalah :
- Utuk menjadikan siswa menjadi lebih terbuka dengan gurunya.
- Membentuk karakter siswa menjadi lebih baik.
- Menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi siswa.
- Mempererat hubungan emosional dengan guru asuhnya.
- Mempererat hubungan kekeluargaan di antara teman yang bernaung dalam satu wali atau guru asuhnya.
Itulah beberap visi misi untuk hal tersebut. Dengan demikian, kita harapkan tidak ada lagi jarak antara murid dengan guru. Apabila hubungan murid dengan guru sudah terjalin begitu harmonis, Insya Allah semua permasalahan yang kita hadapi dalam menjalani pekerjaan kita sebagai pendidik akan sirna.
Demikianlah pengalaman saya yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat.
Silahkan dicoba!