Kita hidup, dipertemukan, dan selanjutnya dipisahkan lewat jalur perpisahan. Kata berpisah tidaklah asing untuk didengar, semua manusia akan menghadapi perpisahan. Perpisahan sendiri merupakan bagian yang mengalir dramatis, penuh kesedihan, keharuan serta kehilangan. Semua orang akan terhanyut dengan hati kegelisahan menghadapi kata berpisah, begitulah magnet perpisahan yang mengaliri rindu terdalam bagi yang ditinggalkan dan dipisahkan. Ketika saya mencoba menghayati sebuah perpisahan, rasa takut menghantui jiwa, tak ingin rasanya berpisah itu datang, namun pada dasarnya kita hidup tetap akan berpisah. Saya teringat disaat masa pendidikan di sekolah menengah atas (SMA), kalau itu kesedihan menghanyutkan jiwa saya saat harus mengikhlaskan kakak perempuan yang meninggalkan kami keluarga untuk selamanya. Begitu terbayangnya perpisahan waktu itu yang membuat kami sekeluarga merasa kehilangan.
Sumber;google
Steemian, perpisahan adalah mutlak, kita akan menghadapinya dimanapun dan kapanpun. Kita harus siap menghadapi perpisahan, semua harus diikhlaskan dengan keikhlasan bahwa kebaikan akan datang setelah perpisahan datang. Perpisahan umumnya sangat luas, karena berpisah juga selain berakhir untuk selamanya kadang kala juga ada perpisahan sementara. Perpisahan sementara yang saya maksudkan disini yaitu perpisahan yang nanti mungkin dipertemukan kemudian hari seperti perpisahan Sekolah, Perpisahan Pekerjaan, bahkan berpisah dengan teman serta sahabat dan keluarga untuk sementara waktu yang diakibatkan keperluan karier dan pekerjaan maupun hal penting lainnya.
Beberapa hari yang lalu saya juga baru melewati perpisahan, dimana perpisahan tersebut adalah perpisahan yang berakhir di rumah sekolah. Senior kelas atau kelas akhir yang sudah menamatkan bangku pendidikan di tingkat sekolah menegah atas selanjutnya mereka sebelum meninggalkan sekolah akan melewati prosesi acara perpisahan, sudah menjadi bagian umum disemua sekolah dimana setiap pelepasan kelas akhir ditandai dengan prosesi perpisahan sebagai tanda sah meninggalkan bangku sekolah.
Dalam kegiatan perpisahan sekolah yang berlangsung khidmat tersebut, semua siswa dan siswi maupun guru terbawa dalam nuansa kesedihan, banyak kisah yang telah siswa dan siswi lewati disaat bangku sekolah, banyak kenangan yang terbentuk, begitu kental perpisahan mengingatkan memori saat suka dan duka saat masih bersama. Kesedihan tidak dapat terbendung saat prosesi salam-salaman yang menadakan akhir acara selesai, banyak yang meneteskan air mata, terhanyut kesedihan saat akan berpisah. Begitulah perpisahan yang sangat berefek pada semua orang, dimana semua harus dituntut untuk menjadi seorang yang penuh kesabaran menghadapi apa yang sedang terjadi.
Semua kita akan berpisah, hanya saja kita perlu belajar ikhlas untuk semua yang kita alami.
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by mures from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.