The way to survive

To survive need money
[image google]
Ada banyak jalan mengais Rezeki, dari yang full time hingga part time. Ada pagi hingga malam bahkan tak pulang - pulang demi survive diatas planet ini.
Di wilayah perkampungan, mungkin profesi masih terbatas bertumpu pada hal -hal traditional semacam jak u blang, Jak u laot atau jak u glee. Lain halnya Menuju ke wilayah kecamatan, sudah ada kantor pemerintahan, para pengabdi negara yang berseragam dari hijau hingga cream, toko yang menjulang tinggi bahkan debt collector yang berwara - wiri.
Apapun profesi, masyarakat hanya butuh kedamaian, jaminan kesehatan dan keadilan. Tak mungkin pada APBA atau aspirasi itukan makanan raja, birkan itu hak mereka dalam membagi tumpok.toh kita udah dapat sarung mangga ditambah sirup pohon pinang yang manis itu.

Tapi bagi sebagian kalangan ada yang luar biasa, adalah muncul beragam kreativitas dalam usaha. Pantai yang dulu hanya jambo kecil sekarang ber evolusi layak tempat menyambut sang Raja. Warkop yang dulu panas sekarang tiba2 jadi dingin bahkan mampu berselancar ke seluruh penjuru dunia.
Semua berihktiar demi survive disertai keikhlasan yang menyelinap direlung jiwa. Kalau lah ada yang belum pantas maka perlu berbenah atau mungkin belum dapat yang didambakan maka kunci adalah terus mencari sambil berbenah. biladullahi wasiatun qadha' wa rizkullah fiddun ya fasih. Rizki Allah berlimpah ruah, tinggal usaha dengan penuh optimistis.
Today Quote : Yoh na teuga taibadat, tahareukat yoh goh matee
Terakhir say no to cheetah. Aku berlindung dari kunjungan cheetah yang ter****