Saya memilih pasar inpres sebagai tujuan belanja saya karena letaknya sedikit lebih dekat ketimbang harus menuju ke Pajak Batuphat. Saya heran kenapa pasar Bhatupat disebut pajak? Apa orang Medan menyebutkan pasar menjadi pajak? Atau ada suatu komunitas masyarakat populer yang telah memasyhurkan kata pajak menjadi pasar.
Hari ini lumanyan sepi daripada biasanya, senin adalah hari lesu untuk pasar inpres dimana weekend para pembeli telah memborong daftar belanjanya hingga beberapa hari kedepan. Lengang memang, namun para pembeli nyaris tidak putus-putus melewati pasar tradisional yang terletak di belakang sekali pasar inpres. Jalan masuknya pun lebih cepat diakses dari samping dinas kebersihan kota lhokseumawe.
Satu demi satu saya melengkapkan daftar belanja saya untuk acara buka puasa rutin di desa saya. Kami disini menamakan desa dengan gampong. Ya, Saya tinggal di gampong Saweuk. Desa kecil yang hanya menampung 50 kepala keluarga di kecamatan Kutamakmur yang sangat identik dengan sebutan Buloh. Setiap harinya masyarakat saweuk menyajikan 50 porsi nasi beserta saudara-saudaranya yang disedekahkan oleh warga secara bergiliran dan suka rela.
Saya membelikan ikan tuna yang menurut saya lebih lembut dagingnya daripada ikan tongkol. 7 kilogram tuna menjadi teman nasi yang sederhana untuk iftar nantinya. Sederhana lauknya, saya memberi kesan mewah pada kuahnya. Saya menambahkan tulang iga sapi untuk meramaikan kuah boh labu dengan bumbu kari. Waw.... saya rasa ini sudah sangat cukup dan sepertinya lebih keren lagi bila ditambahkan boh itek masen sebagai penambah darah karena seharian berpuasa.
> Setidaknya saya membutuhkan waktu 45 menit untuk bebelanja. Saya melihat tumpukan jagung manis di pojok kanan tekongan pasar, tanpa berpikir panjang saya membelinya. Anak saya sering disebut hantu jagung oleh abinya, dia tidak pernah berhenti memakan jagung bila ia belum menghabiskan 3 tongkol jagung sekaligus. Anak anda juga punya cerita yang sama bukan?
Penuh sudah belanjaan saya, jam menunjukkan 08.06 wib waktunya untuk pulang kerumah. Saya yakin tetangga sudah menunggu untuk membantu menyiapkan makanan untuk berbuka. Rupanya tinggal di desa klek klok adalah sebuah keberkahan, dimana rasa simpati dan empati masih sangat terasa kental mewarnai keseharian mereka.
Sesampainya di rumah saya melihat ibu saya sedang membersihkan 6 bambu beras baroe. Targetnya itu akan cukup 50 porsi dan beberapa porsi dibagikan khusus untuk tetangga. Saya beristirahat sejenak dengan sapu ditangan membersihakan halaman rumah. Ini cerita saya, hari anda juga sangat hebat untuk diceritakan. Saya @nusantara, salam sejatera dari Bulbergh.
This is nice post, jadi Kepengen nyari takjil nih..! Hehe
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by nusantara from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.