Selamat siang kawan, apakabar kalian semua, semoga masih tetap eksis dalam mengarungi bahtera steemit, untuk mengasah kemampuan kita dalam menghasilkan kreatifitas dan berbagai karya atau konten, bagi steemian yang sudah berada di atas angin mudah-mudahan semakin berjaya, sementara untuk pemula hendaknya kita bisa belajar banyak pada mereka.
Saya melihat betapa mudahnya mereka mengalirkan kata demi kata, hingga kalimat-kalimat yang dihasilkan begitu padu, satu paragraf ke paragraf lain bagai kita menuruni anak tangga, mengalir begitu saja, enak dibaca, soal isi itu sesuai selera. Kata mereka menulis iti gampang, hanya menyediakan segelas kopi panas yang aromanya masuk ke saraf otak, lalu sekali seruput, jari-jari mereka menari indah di keyboard yang menempel pada notebook mereka.
Begitu mudahnya mereka menulis, semudah menyeruput kopi dari bibir gelas berpadu dengan bibir mereka yang umumnya agak kehitaman akibat banyaknya nikotin menempel lekat di sana, sejurus kemudian dua tiga paragraf lahir tanpa sesikitpun coretan stipo, saya iri melihat mereka begitu lihai dalam merangkai kata, saya terus mencoba untuk bisa seperti mereka tapi selalu saja saya tetaplah say sedang mereka semakin hari semakin asik dengan berbagai tema.
Kata mereka menulis itu persis seperti segelas kopi yang bisa dihabiskan hanya dengan sekali teguk, tapi mereka tidak pernah meneguk kopi itu sekali teguk, namun segelas kopi biasa diteguk setiap tiga pargaraf sekali teguk, pada paragraf keenam yang mereka hasilkan kopi mereka sudah dingin dan masih tersisa setengan gelas lagi kopi. Lalu mereka terus menuruti nalar yang kian liar. Saya tidak bisa seperti mereka dan saya hanya ingin bisa seperti namun itu tidak pernah terjadi.
Bagi saya menulis di steemit susah-susah gampang, susah bisa menghasilkan dua sampai tiga paragraf dalam sekali teguk kopi, susah seliar dan selihai mereka. Sangking susahnya, saya harus membaca beberapa postingan yang telah mereka hasilkan untuk bisa melahirkan sebuah ide yang tidak sebrilian ide kreatif yang mereka punya, lihat saja bagaimana kreatifnya mereka, bisa menulis apa yang tidak pernah terlintas di benak kita. Mereka memang brilliance.
Jangan pernah berhayal kita bisa se brilian mereka, tapi cobalah sebisa yang kita bisa, walaupun satu tulisan dengan penuh coretan stipo dimana-mana dan bisa menghabiskan beberapa gelas kopi, itu tidak masalah, selagi kita mau walaupun tidak sebaik apa yang mereka tulis tapi tetaplah menulis, tetaplah membaca tulisan brilian mereka, agar perlahan kita bisa mendekati kiprah mereka.
Sebelum paragraf ketujuh yang akan mereka tulis biasa mereka merongoh sebatang rokok filter, lalu menyelipkannya di bibir yang sudah agak menghitam dan menyulutkan korek api, sekali saja dihirup lalu dua tiga paragraf kembali tersemat di layar laptop yang sudah dekil akibat banyaknya tumpahan abu rokok yang tidak sempat mereka bersihkan sedari awal hingga seluruh sela keyboard terlihat dekil.
Menulis sih gampang saja bagi siapa saja, namun itu hanya di mulut, saat raga sudah di hadapan notebook atau gadget sudah di tangan, layar masukkan cerita pada aplikasi esteem sudah terbuka, bingun mulai mendera, cerita apa yang akan saya tulis, bingung pertama menentukan judul apa yang akan dibuat, setelah lama menunggu akhirnya judul "Kata Mereka Munulis Itu Mudah, Kataku Menulis Itu Antara Susah Dan Mudah" lahir. Lalu setelah ada judul bingun keduapun muncul, apa yang bisa saya tulis sehubungan dengan judul di atas. Saya betul-betul bingung entah apa yang sudah saya tulis, apa tulisan yang saya tulis ini bertautan dengan judul atau tidak, mohon pencerahan dari teman-teman steemian.
Bagi saya menulis itu mudah, yang susah adalah membuat tulisan kit enak dibaca. Bdw vote balik ya mas. Terima kasih
Terimakasih sudah berkunjung di sini
kalau aku malah sering minder dengan hasil tulisanku di steemit, salam @seumalu
Yang terpenting kita berusaha sebaik yang kita bisa