Mencari rezeki yang halal tak kenal waktu dan usia, bapak yang sudah berumur lanjut ini mengayuh sepeda ontelnya dari rumah menuju pasar tradisional di kota Lhokseumawe yang dikenal masyarakat sebagai pasar inpres untuk menjual setandan pisang hasil dari kebun di samping rumahnya. Pisang ini bukan jenis pisang yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Pisang yang beliau bawa didaerah kami dikenal dengan nama pisang kepok. Pisang ini mempunyai nilai jual yang rendah, biasa diolah menjadi makanan ringan. Satu tandan pisang kepok dengan kualitas baik biasanya hanya dihargai sekitar Rp. 30 ribu sampai Rp. 50 ribu.
Betapa besar pengorbanan beliau dalam mencari rezeki. Ketika masih dini hari dimana kebanyakan dari kita masih tertidur lelap, beliau mengayuh sepeda ontel tua tanpa lampu penerangan yang dilengkapi dengan dua buah keranjang yang diatasnya terdapat setandan pisang. Dua buah keranjang yang terdapat pada sepeda ontel tua itu jelas menunjukkan bahwa sumber utama mata pencahariannya adalah menjual hasil kebun.
Uang hasil penjualan pisang yang tak seberapa itu pastilah digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Bagi sebagian orang, Rp. 50 ribu hanya cukup buat nongkrong berdua di cafe atau hanya untuk sebungkus rokok dengan merek terkenal, namun bagi beliau itu adalah jumlah yang besar yang bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok yang kemudian dibawa pulang kerumah untuk menafkahi entah berapa nyawa.
Jika kita peka akan nasib entah berapa banyak orang yang seperti beliau pastinya kita malu untuk memposting makanan- makanan mewah yang saban hari kita makan diakun facebook, instagram dan media sosial lain yang tak lebih tujuannya hanya sekedar pamer, sedangkan disekitar kita masij banyak saudara-saudara kita yang hanya makan sehari sekali bahkan lebih parah hanya makan "senin-kamis" saja.
Indah rasanya jika bisa saling berbagi dengan mereka yang hidupnya jauh lebih sulit dari pada kita. Sehingga saudara-saudara kita yang tak seberuntung kita bisa menikmati sedikit kebahagiaan dari rasa peka kita terhadap nasib mereka. Sehingga mereka tau bahwa mereka tak sendiri dalam menjalani lika liku hidup yang tak pasti ini.
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by abdulmutalleb from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.