Pernahkah anda berkumpul bersama teman seangkatan? Tentu menyenangkan bukan, apalagi ketemu sama cinta pertamanya (mantan) yang sama-sama sudah menikah, tidak bermaksud untuk balik lagi, namun akan ada kerinduan saat pertama jumpa dan merasakan saat-saat pertama kuliah dulu.
Hari saya menghadiri temu ramah Alumni Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-raniry, berlangsung di Aula Fakultas tersebut. Semua anggkatan di undang untuk mengikuti kegiatan tersebut, tujuannya adalah meningkatkan silaturrahmi antar alumni, termasuk meneropong peran Alumni dalam kehidupan masyarakat.
Jika dilihat presentasi alumni ushuluddin sudah cukup banyak, mereka tersebar diseluruh Aceh. masing-masing telah mengambil perannya dalam masyarakat. Ada dosen, pegusaha, bahkan sebagian jadi tentatara. Pada forum ini kita dipersatukan untu saling berbagi dan melengkapi, untuk kekuatan yang lebih besar.
Pada kesempatan itu Dekan fakultas ushuluddin dan Filsfat. Dr. Lukman berpesan kontribusi alumni sangat penting untuk kemajuan kampus, mari buktikan bahwa kita alumi ushuluddin mampu mewujudkan peradaban lebih baik. Kampus besar ditopong oleh kekuatan yang dimiliki alumninya. Contoh Al-Azhar mesir kempuan ke uangannya melebihi ekonomi negara. Terkadang negara jika butuh uang dapat memimjam ke universitas. Kenapa Al- Azhar bisa demikian! Ini semata-mata karena peran Alumninya. Banyak diantara mereka memiliki kelebihan harta meyisihkan sedikit untuk kemajuan kampus. Al-Azhar termasuk salah satu kampus yang memberikan banyak beasiswa untuk mahasiswa luar Negeri. terumatama mahasiswa Indonesia, semoga uhuluddin kedepan bisa demikian.
Oleh karenanya alumni harus berkontribusi untuk kemajuan kampus yang telah mendidiknya menjadi orang hebat, saya belum bisa banyak membantu kampus ushuluddin, namun dengan jabatan yang saya kantongi, saya harus berani mengatakan adalah alumni ushuluddin. Karena dari situ saya mulai mengenal perguruan Tinggi hinga akhir bisa mempuh pendidikan Doktor.
Satu pesan untuk teman-teman alumni termasuk mantan saya, kalaupun dibaca.hehehe. Jangan pernah berharap banyak kontribusi kampus kepada Alumni karena daya tampung terbatas. Apalagi kita tahu ada juga kepentingan politik disana. Saya beberapa kali gagal merubut kursi dosen bekas kampus yang pernah mendidik saya. Namun gagal. Untuk sekarang saya tidak berharap lagi. Sekarang fokus belajar dengan pengembangan beberapan unit bisnis, siapa tahu nanti saya bisa berkontribusi banyak untuk kampus, termasuk juga berharapa membuka lapangan kerja untuk alumni. Moga ini bisa menjadi cacatan amal.
Di mana tu bang
Fakultas ushuluddin, gimana tadi ada datang? Makan kuah beulangeng? Hehe
Pu kuah le bg beulangeng njan
Orang Aceh tahu kuah beulangeng.. Hehe