Sudut sepi, ketika itu..
Kembali aku merindukanmu, sangat rindu
Gundah, resah dan gelisah menari-nari di kalbu
Bercumbu dengan setumpuk rindu yang membelenggu
Masih ku ingat saat itu.. Ya saat itu
Saat kau bunuh aku dengan diammu
Namun.. Masih saja aku merindukanmu, sangat rindu
Kubangan hening kala itu..
Bayanganmu hadir dibibir ilusiku
Hadirkan sebersit senyum terindah milikmu
Senyum yang semakin memberatkan rinduku
Haruskah ku buang bayangmu itu?
Haruskah aku?
Ah.. Aku tidak dan tak akan mampu
Wahai engkau.. Dengan cara inilah aku mencintaimu
Kamar senyiku, saat itu..
Sayup-sayup ku ingat kembali kisahku
Kau tahu apa yang kutemukan? Cintamu, cuma itu
Cinta yang membuka mataku
Pula yang membuka hatiku
Dan dalam hatiku, aku melihatmu, bidadariku
Hingga takan bosan ku berbisik di telingamu
“Aku Merindukanmu”