History and mitos in Mt. LAWU

in #explore7 years ago (edited)

IMG_20170519_152059.jpg

Mount Lawu, or Gunung Lawu, is a massive compound stratovolcano straddling the border between East Java and Central Java, Indonesia. The north side is deeply eroded and the eastern side contains parasitic crater lakes and parasitic cones. A fumarolic area is located on the south flank at 2,550 m. The only reported activity of Lawu took place in 1885, when rumblings and light volcanic ash falls were reported.

Lawu, which straddles the southern border of East and Central Java, is the volcano for beginners. At 3,265 meters above sea level.
Cerita dimulai dari masa akhir kerajaan Majapahit (1400 M) pada masa pemerintahan Sinuwun Bumi Nata Bhrawijaya Ingkang Jumeneng kaping 5 (Pamungkas).

IMG20170430100506.jpg

Lawu mempunyai banyak cerita, Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi. Sebelum Prabu Bhrawijaya Pamungkas meninggal, ia Saat itu Sang Prabu bertitah, "Wahai para abdiku yang setia sudah saatnya aku harus mundur, aku harus muksa dan meninggalkan dunia ramai ini. Dipa Menggala, karena kesetiaanmu kuangkat kau menjadi penguasa gunung Lawu dan membawahi semua makhluk gaib dengan wilayah ke barat hingga wilayah gunung Merapi/gunung Merbabu, ke timur hingga gunung Wilis, ke selatan hingga Pantai selatan , dan ke utara sampai dengan pantai utara dengan gelar Sunan Gunung Lawu. Dan kepada Wangsa Menggala, kau kuangkat sebagai patihnya, dengan gelar Kyai Jalak.

IMG_20170519_153225.jpg
By phinemo

Dari cerita singkat diatas Aku punya cerita tentang burung jalak saat Aku berada dalam perjalanan menuju puncak Lawu. Aku mendaki Gunung Lawu melalui Cemara Kandang bersama temanku, Iya, kami cuma berdua. Ditengah jalan kami bertemu dengan 2 pemuda. Kami berkenalan Dan yeeee kita berteman. Kita berangkat bersama hingga pos 3. selama perjalanan kami banyak bertukar cerita salah satunya jika pergi ke lawu Dan kita bertemu dengan burung jalak maka ikuti burung itu dia akan menjadi pemandumu. Jika kamu mengabaikannya maka kamu akan tersesat. Waktu itu sudah malam Dan hujan, kami memutuskan untuk camp dipos 3. Lagi hari 2 teman kami pergi duluan.

IMG_20170519_154041.jpg
By Agnes nury

Pagi itu pukul 6 lagi kami berdua melanjutkan perjalanan kami menuju puncak Lawu atau sering disebut Harga Dumilah. Ditengah perjalanan kami bertemu 1 burung jalak disaat kami mendekatinya dia tidak terbang jauh. Justru menurut saya dia menunjukkan jalan yang benar. Dia berjalan sembari terbang Didepan kami Dan hinggap Di ranting 1 ke ranting yang lain. Ketika ia tertutup dahan pohon maka dia akan lompat kearah samping Dan melihat kebelakang atau seperti memastikan kita melihat dia. Jalan yang sepi Dan hanya suara alam yang terdengar, burung jalak itu terus mendampingi kami hingga sampai Di pos 4.

IMG20170430113058.jpg
By Agnes nury

Waktu kami pulank juga ada burung jalak yang menemani kami namun tak selama Waktu kami berangkat. Mungkin karena jalan sudah ada jalur juga banyak pendaki lain yang lalulalang dijalur pendakian via Cemoro Sewu. Iya kami berangkat melalui Cemara Kandang Dan pulank via Cemoro Sewu.

IMG_20170501_221510.jpg
By Agnes nury

percaya atau tidak itu hak setiap orang. Tapi Intinya kita harus menghargai alam, Jangan sombong, juga jangan egois. Maka alam akan membantumu.

IMG_20170501_221251.jpg
Savana Di Lawu
By Agnes nury

Sort:  

Cool, I hope it never wakes up! Stay safe.

But many people said that the place very misterious. You wanna try to get there.

I'd love to, it's just really far from where I live :(

oh yaaaa....????
where do you live in???

I live in Sweden. Like I said, faaaaar :)

Wow..
Yes I know it's so faarrr...
😊😊

Hi sister.. you did really good job..
I am proud of you!