“Saya lagi baca ‘Melalui Ilusi Waktu" (Fiksi)

in #fiction7 years ago

Di antara milyaran buku yang ada di dunia, kita nyaris bingung memilih satu yang ringan untuk dibaca saat hari-hari libur seperti ini sampai suatu hari seorang kawan mengupdate status yang bunyinya sebagai berikut:“Saya lagi baca ‘Melalui Ilusi Waktu’, buku paling tak serius yang pernah dikarang orang di dunia ini. Sekarang baru saya sadar bahwa selama ini saya hanya akrab dengan fakta, padahal dunia di balik realita sangat luas dan tak terhingga.“Kini saya tahu; orang Inggris dapat melihat sisi imajinatif dari jagat raya ini, lalu mereka melanglang buana menguasai nyaris separuh bumi manusia. Orang Jepang berusaha melihat sisi imajinatif bumi ini, lalu tahi besi pun mereka ubah menjadi ragam kendaraan, bahkan mereka mau berusaha melihat sisi imajinatif dari beragam khayalan manusia, lalu terciptalah berbagai-bagai game dari tangan mereka.

“Oya, orang Amerika Serikat sepertinya sangat rajin mengutak-atik sisi imajinatif dari karakter orang Timur Tengah, lalu mereka pun membuat dunia belahan ini bagai papan catur yang mengasyikkan. Sedangkah kita terlalu serius dengan fakta dan demikian penakut pada risiko sehingga ALA-ABAS pun susah kita lahirkan, padahal yang namanya Aceh cuma kepentingan beberapa orang Bireuen, Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan Aceh Timur.“Biarkan fakta diurus oleh hukum alam dan sebab-akibat (karena binatang pun akan terus hidup dalam ketentuan hukum ini meski tanpa berpikir dan berilusi), sedangkan manusia harus berimajinasi. Pikiran dan kecerdasan hanya mampu melahirkan realita berdasarkan patron realita yang lama. Sedangkan imajinasi akan mengoyak-ngoyak patron itu untuk melahirkan realita terbaru.”

*  Jika ditanyai orang, “Anda yang suka berimajinasi, namun apa yang telah Anda lakukan untuk Nanggroe ini?” Maka jawab bahwa, “Baru saya satu yang hendak memulai, sudah bikin Tuan tergetar-getar begitu; bayakan jika anak-anak Dayah dan para mahasiswa mulai menjelajahi semesta ruang yang tanpa batas itu dengan hakikat ilmu pengetahuan yang mereka miliki, pasti orang-orang seperti Tuan, yang hanya menghamba pada realita, akan tercengang-cengang dibuatnya.”