Emberizidae yang Kesepian

in #fiction7 years ago (edited)

Mentari seperti biasa, terbit di ufuk timur di saat embun pagi telah matang untuk di agungkan oleh ulat-ulat kecil. Juga seperti biasa sepasang burung kecil terjaga dari alunan jangkrik semalam. Burung kecil dari sekian banyak burung kecil. Berwarna kecoklatan namun tidak usang. Mereka lalui perjalanan yang menurut mereka itu menarik dan menyenangkan, itu menurut mereka. sepasang burung yang tertawa ketika memberikan kotoran mentah untuk sepasang manusia yang sedang membuai cinta mereka di bawah rindang pohon Pilang. Burung-burung tertawa, mereka melewati waktu-waktu dengan segala kekonyolan yang mereka anggap seru, kekonyolan yang hampir membuat salah satu dari mereka dimangsa Elang, namun mereka menikmati setiap detik bersama. Burung-burung pernah ke tempat yang bukan tempat mereka hanya untuk membuktikan matahari terbenam itu menenangkan, seperti yang diceritakan Camar yang tersesat jalan pulang. Mereka terbang bersama bintang-bintang yang jauh, tak hanya bebintangan, Kunang-kunang juga berbaur dengan mereka, sehinga terlihat seperti kumpulan plakton yang memantulkan cahaya. Menikmati siraman cahaya bulan. Bersenda gurau dengan kepompong. Nencari masalah dengan lembu sawah. Terasa begitu cepat waktu yang membatasi mereka. burung-burung itu lupa dengan waktu.



Seperti hari biasa, dedaunan Ketapang Kencana tak berhenti memberikan yang manusia butuhkan, sungai-sungai tetap teratur dalam aliran kecil alurnya. Ikan bertelur. Suara monyet sayup terdengar, mereka sedang jatuh cinta. Kesejukan alam dibalut dengan keagungan hutan belantara. Hari seperti biasa sepasang burung yang sama juga melakukan hal-hal yang biasa.

Namun, kebiasaan itu terhenti ketika letusan kecil dari senapan angin yang melepaskan peluru kecil. Sepasang burung yang beristirahat di atas pohon beringin yang mereka namai pohon Kemaro. Salah satu yang lebih kecil dari mereka terjatuh, peluru itu mengenainya. suara teriakan kegirangan terdengar tidak jauh dari dahan ketapang tempat burung-burung itu hinggap, suara itu mengisayaratkan kesenangan. Namun, tidak ada yang mendekat.



Burung kecil itu tersungkur di tanah. kakinya tersentak-sentak, sakit yang belum pernah dia rasakan. Mencoba ia untuk mengepakan sayap-sayapnya mencoba lari dari kepedihan. Burung yang yang satunya terbang mendekat dan berdiri tidak tau apa yang harus dilakukannya, dia panik dan Hanya berdiri disamping burung malang itu. Telah beberapa kali dia coba untuk membangkitkan burung yang tersungkur itu untuk berdiri dan mengatakan ucapan baik-baik saja dengan bahasa mereka, berharap kembali melanjutkan cerita mereka tentang hal-hal yang menyenangkan. Burung tersungkur itu terus terbaring mengepakan sayapnya sambil menikmati kepedihan yang memanas di daerah lehernya, darah terus mengalir. Tubuhnya mendingin, perlahan sayap-sayapnya melemah dan berhenti. Kini dia mematung tidak ada lagi gerakan yang menyimbolkan kepedihan. Bulu coklatnya memerah hitam, dia telah mati. Burung yang satu lagi terus berusaha mengangkatnya dengan paruh kecil, paruh kecil yang tidak berdaya. Burung kecil yang tidak mengerti apa yang harus dia lakukan namun dia sadar apa yang terjadi. Burung itu mencari daun-daun yang mampu dia angkat dengan paruh kecilnya, ditutupi darah yang mengalir ditanah, terdiam ia. Kakinya melemas, tubuhnya bergetar dingin, dia mengetahui apa yang dia tidak ingin ketahui. Perasaan memaksanya untuk membohongi kenyataan yang terjadi. didekati burung yang selalu bersamanya, teman yang setia untuk menghabiskan waktu siang dan menemani disaat dingin malam menyelimuti. Kini dia sendiri. Semua akan tidak seperti biasa. dia mendekat dan berkata dalam bahasa yang mereka mengerti

"ya, lelaki itu sangat malu"

dilanjutkannya pembicaraan tadi yang tertunda. Juga mencoba untuk tertawa dengan cerita tadi yang membuat mereka terbahak-bahak, tak ada balasan dari tangapan burung yang mulai kesepian. Mata kecilnya mulai berbinar, ingin menangis dan berteriak sekuatnya. namun dia tidak mengerti bagaimana mengeluarkan air mata.



Dia tidak peduli dan terus bercerita, terus bercerita, dia tidak mau berhenti dan memaksakan kehendaknya yang malah semakin membuat kenyataan semakin nyata. Burung kecil hanya menginginkan tangapan dari suara burung yang telah membeku dingin. Terus diceritakan hal-hal yang menyenangkan berharap burung yang telah mati bangkit dan melakukan lagi hal yang menyenangkan itu. Namun, mati tetap mati. dia tidak beranjak walau hari telah mulai gelap. Dia merasakan kesepian dan terus bercerita guna mengenang setiap moment yang mereka lalui. Pembicaraan pasif. Waktu terlalu nyata dalam keadaan. Burung tidak bergerak menjauh sedikitpun walau kini dia tahu yang dia alami sekarang sama seperti ibu tupai yang melihat anaknya yang tergeletak di tanah saat terjatuh ketika bercanda dengan saudara-saudara kecilnya.

Malam gelap datang bembawa aura dingin, burung kecil yang kesepian itu mencoba mendekat dan merapat seperti yang kemarin mereka lakukan untuk menghangatkan tubuh mereka masing-masing. Tidak ada lagi kehangatan itu. Dia mulai rindu, rindu dengan hari kemarin dan masih mencoba meyakinkan dirinya sendiri ini adalah mimpi.

Waktu berlalu tidak peduli denga perasaan kesepian yang mendera si burung kecil yang ditinggal kawannya. mereka hanya hidup di dunia, tidak akan pernah berjumpa lagi. dunia ini terasa begitu keji bagi si burung yang telah kesepian. Namun, siapa yang mau dia salahkan,?



"kamu pernah berkata padaku, kamu akan menjadi bintang, ketika kunang-kunang itu mengeluarkan cahaya yang yang membuatmu cemburu, aku pernah mengatakan kamu akan jadi bintang, bintang yang sangat indah yang akan mengalahkan rasi Orion. namun, saat ini aku sangat ingin mencabut doa-ku. terlalu jauh bintang dari sini, satu hal yang aku minta dari-mu, jangan bercanda dan bangunlah aku kedinginan dalam kesendirian yang sesaat ini. Aku mohon sangat kepadamu. Bangunlah,.."


**From Aceh with Love** salam manis cucoe raja

IMG 1

IMG 2

IMG 3

IMG 4

Sort:  

Cerita yang mengharukan.

Mungkin bintang gemintang akan membentuk formasi indah mengalahkan sang Venus. Tiap malam akan melambaikan tangan padaku. Yang menjadi penghangat di malam yang dingin.

terima kasih,...

Великолепные фото, я восхищена!!!! спасибо!!1

спасибо, но это не мое, в конце рассказа я поставлю ссылку на изображение

Kraaak...mantap mamen,.. Hayeu...

hanya mengungkit kisah lama

Congratulations @omarkhayyam! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.

To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!