“Mau gulai kerang? Kalau mau, aku bawain,” begitu pesan dari @ihansunrise masuk ke whatsapp messenger saya, ketika kami akan bertemu di sebuah acara. Mendengar kata ‘kerang’, tidak pakai lama, saya langsung menjawab ‘ya’. Saya sangat menyukai kerang tetapi di sini saya jarang memakannya. Terakhir kali saya makan kerang adalah saat kami mudik ke Aceh Selatan lebaran lalu. Itu adalah kerang yang diambil dari sungai Pasie Lembang—sebuah desa yang berada di Aceh Selatan. Kerang Pasie Lembang adalah kerang paling enak yang pernah saya makan. Meski demikian, tak ada kerang Pasie Lembang, buat saya, kerang apapun boleh, yang penting kerang.
Ihan mengolahnya menjadi gulai kerang. Kami di Aceh Selatan menyebutnya peuleumak, menu favorit orang Aceh Selatan. Jangankan kerang, sayur bayam pun kami peuleumak alias dimasak pakai santan. Haha. Maka, menemukan makanan kesukaan yang diolah dengan cara dipeuleumak, menerbitkan kegirangan bukan kepalang.
Yang memberi pasti lebih bahagia.
Ya, berbagi makanan itu membahagiakan. Bahagia karena bisa berbagi rezeki. Apabila yang menerimanya menunjukkan penerimaanya dengan sukacita, bertambah lagi kebahagiaannya.
Ihan itu hebat kali dia, semua bisa, masak bisa, makan apalagi wkwkwkwkww
Bek tanyong. Bawa sepeda pun bisa, haha
enakliii Kak Eqii :)
Buatlaaah. Jangan lupa kasih kami ya. Wkwkwk
Waaah cocok buat pengantin baru.. Hiks
Untuk pengantin lama pun cucok. Hahaha
ia juga ya... haha
Neubie bacut Hay kak kuah nyan?😂
Ka habeh. Hahaha
Hahahha,, kiban cara kakak nyan,,,
Han geukubah keu Aneuk kumuen meubacut😂😂😂😂😋😋😋
aku pernah beli kerang , bentar.. kerang ama tirom beda ngak? aku beli tirom trus coba masak sendiri. ternyata yang jd tantangan mengolah tirom adalah membersihkannya dari sisa-sisa pasir kehidupan ya..
Yel juga dapat gulai kerang buatan kak Ihan kak, maknyos kali. Makan enak jadinya hari itu hehehe
Ihan multitalenan banget ya, nulis, gowe, silat, sampe masak kerang pun jago..
Kak Ihan adalah idola Indonesia. - Megawati, 2018