Seblak is a new kind of street food hors d'oeuvre which"found" by the community in the region of West Java, particularly in Bandung area. The main ingrediet for this seblak is actually raw crackers which usualy fried, but for seblak this raw crackers are soaked into the water. Now, there are many choices for the ingredients, such as fried meatball and macaroni. Variations of the mixture can be cusomized as well, depend on personal taste, such as me and my family choice, sausage, egg meatballs, and of course the claws and chicken bones! Ouch, really good!
Seblak adalah kudapan atau jajanan di jalan yang terbilang baru “ditemukan” oleh masyarakat di wilayah Jawa Barat, di wilayah Bandung khususnya. Seblak ini bahan dasar utamanya sebenarnya adalah kerupuk yang masih mentah tetapi tidak digoreng, melainkan direndam ke dalam air. Kini, ada banyak sekali pilihan bahan dasarnya, seperti baso goreng dan makaroni. Variasi campurannya pun bisa disesuaikan dengan selera, seperti pilihan saya dan keluarga kemarin, sosis, baso telor, dan tentunya ceker serta tulang ayam! Aduh, enak banget, deh!
A few days ago, I and family went out together at night, indeed we oftenly go out during the night, less crowds and more comfortable. That night was a bit different since I need to meet a friend of mine who sells seblak near Cikapundung River, short cut from Asia Afrika to Braga. This area is always full of traders for 24 hours, especially after 7pm. There are a lot of unique and interesting things that we can find over there, from historical affairs, take picture with ghosts on the street, to the culinary.
Saya dan keluarga beberapa hari lalu pergi bersama-sama di malam hari, memang kami sangat sering pergi jalan malam karena lebih tenang dan bisa lebih nyaman. Kali ini ada yang berbeda karena kebetulan saya ingin berjumpa dengan seorang kawan yang berjualan seblak di daerah Sungai Cikapundung, jalan tembus dari Jalan Asia Afrika menuju Jalan Braga. Daerah ini memang selalu ramai oleh pedagang selama 24 jam, apalagi setelah lewat jam 7 malam. Banyak yang unik dan menarik di sana, baik dari urusan sejarah, foto hantu, sampai kulinernya.
As always, I choose to sit while chatting with my friend, my kids are running here and there, I have no idea. I leave them alone, because it is safe enough. I have many friends around and there is nothing to be afraid of. In the meantime, I also order some bowls of seblak to my friend. Honestly, I rarely eat Seblak, because I am not familiar with this food. Only once or two I tried seblak, and that night I wanted to try again.
Seperti biasa, saya selalu memilih untuk duduk saja sembari mengobrol dengan kawan saya ini, sementara anak-anak entah sudah lari-lari ke mana-mana. Saya biarkan saja, karena di sana memang cukup aman. Ada banyak kawanlah yang menjadi “centeng” di sana dan tidak ada yang perlu ditakuti juga. Sementara itu, saya pun memesan seblak kepada teman saya ini. Jujur saya jarang sekali makan seblak, karena memang belum terbiasa dengan makanan ini. Baru sekali dua kali saya mencoba, dan malam itu saya ingin mencobanya kembali.
I paid attention to my friend, because it seems simple, but it taste delicious. Apparently I was right, the main ingredients are only onion, garlic, sugar, salt, and chicken broth from boiled chicken bones. What makes it special is the Kaempferia galanga that rarely used for soups. It smell is so fragrant and “inviting” as well, especially after it is fried.
Saya perhatikan bagaimana cara kawan saya ini memasak, karena sepertinya sederhana saja, tetapi kok bisa enak banget, ya! Ternyata benar, bumbu utamanya hanyalah bawang merah, bawang putih, gula, garam, dan kaldu ayam dari air rebusan tulang-tulang ayam. Yang membuatnya menjadi istimewa adalah kencurnya, karena biasanya kencur ini tidak dipakai untuk makanan berkuah. Baunya jadi harum dan mengundang selera juga, apalagi setelah ditumis.
"Do you want the spicy one, medium, or do not spicy at all?", asked my friend when I was busy watching her cooking and snap some pictures here and there.
“Mau pedas semua, sedang, atau jangan pedas?”, tanya kawan saya ketika saya sedang asyik memperhatikannya memasak dan jepret sana sini.
Then, I saw a container that full of spicy sauce, so typical Bandung, they can not eat really spicy sauce. The spicy sauce inside that container is made from cayenne pepper and spicy chilies, no tomatoes, just a bit of onion as an addition. Gosh! I could imagine how spicy it is, my tonge is burning though!
Saya pun lalu melihat satu wadah yang isinya sambal semua, aduh dasar yah orang Bandung, kalau makan tidak pakai sambal yang luar biasa pedas sepertinya kurang afdol! Sambal dalam wadah itu dibuat dari cabe rawit dan cabe yang pedas tanpa tomat, hanya tambahan bawang merah saja. Hedeh, sudah terbayang sedikit saja pasti sudah membakar lidah!
At the end, I order each level, not spicy one for smaller children, slightly spicy for bigger children, and spicy for me and my eldest son @marranarayan. Luckily, shortly after it was done, the children came over. We ate together until it was suddenly gone from our bowls, so delicious!
Akhirnya, saya pun memesan semuanya, ada yang tidak pedas untuk anak-anak yang lebih kecil, sedikit pedas untuk anak yang lebih besar, dan pedas untuk saya dan anak saya yang terbesar @marranarayan. Untung tak lama setelah seblak itu selesai dimasak, anak-anak juga datang. Kami pun menyantapnya bersama-sama sampai ludas saking enaknya!
While eating, the mind was actually running here and there. I want to know found this Seblak and how He/She introduced it until Seblak become so popular at the moment. Did he/she become rich and famous? I don’t thing so, no one knows how it starts and who found this menu. Perhaps it is not important as well for the one who found it. When he/she saw that there are a lot of people sell Seblak on the street and earn money from it, a lot of people like it as well, it something very precious that could make anybody happy. Moreover, this seblak continues to grow with a variety of variations, so it gives a lot of happiness for many people as well. Bless him/her!
Sambil makan, sebenarnya pikiran dalam kepala saya ke mana-mana. Saya ingin tahu siapa yang pertama kali membuat seblak ini, dan bagaimana cara dia memperkenalkannya ke mana-mana hingga bisa sangat populer saat ini. Apakah dia kemudian menjadi terkenal dan kaya raya? Saya pikir tidak, karena tidak ada yang tahu siapa yang menciptakannya, dan mungkin bagi dia juga tidak penting. Bisa melihat sekarang ada banyak penjual seblak yang bisa hidup dari seblak, dan ada banyak juga orang yang menikmati seblak ini, pasti membuatnya bahagia. Apalagi seblak ini pun terus berkembang dengan berbagai macam variasinya, sehingga memang banyak memberikan kebahagiaan bagi banyak orang. Sungguh beruntungnya dia, siapapun dia!
Ah! Seblak claws and chicken bones is really awesome! Not only made me enjoy the taste, but also blown me up with grateful. At least I know that there are still creative peope with good and descent heart, who continues to work and create without asking for recognition and money. To be able to help others continue their life and rich from their works and creations, is absolutey make them the richest person on this planet.
Ah! Seblak ceker dan tulang ayam ini memang dahsyat banget! Bukan hanya membuat saya menikmati rasanya, tetapi juga benar membuat saya meledak dengan rasa syukur. Ternyata masih banyak orang kreatif yang baik hati di dunia ini, yang berkarya dan terus mencipta tanpa butuh pengakuan dan tanpa perlu juga harus menjadi kaya dalam materi. Membuat banyak orang hidup dan bahkan kaya raya dari hasil ciptaannya, tentunya sudah membuatnya menjadi orang yang terkaya.
Don’t you forget to try seblak chicken claws and bones in Bandung! Yummy!!!
Jangan lupa yah, cobain seblak ceker dan tulang ayam kalau ke Bandung! Yum yum…!!!
Bandung, 25 April 2018
Warm Regards – Salam hangat selalu,
Mariska Lubis
Waw seblak baru denger saya mbak kuliner ini, next time bila ke bandung pengen cobain seblak ceker ini
Harus dicobain loh, enak banget...
Ya ampuuunnn baru dengar juga. Pingen nyicipin nih mbak @mariska.lubis. oh iya mbak, sedikit beralih topik nih, ada saudara saya yg tinggal di Bali pingen tau tentang steemit. Kira2 siapa ya yg bisa di hubungi di sana yang sudah bergabung di steemit. Saudara saya ini kerjanya di hotel mungkin nnti bisa mengajak karyawannya untuk ikut bergabung dan bikin meet up disana. Tp dia sm sekali msh awam ttg steemit. Atau bs ga mbak krm no wa mbak ke email saya [email protected] biar bisa komunikasi langsung dan mungkin bisa buat pertemuan di sana nanti. trmks
Monitor mas @ekavieka , atau untuk sementara mbak @nyakti dulu aja yang ajari sambil jalan ngajari
Susah mas krn jauh. Ilmu saya juga baru sedikit mas @happyphoenix...ntar takut sesat....hehe. pdhl potensial banget lho krn beliau memiliki staf dan karyawan
hallo mbak. saya tinggal di Bali, Kabupaten Karangasem. saudaranya tinggal dimana mbak? hotel apa? @nyakti
slaam kenal yah
Salam kenal juga mas @ekavieka. Kita bisa japri lewat wa mas?krm no mas ke email saya jika tdk keberatan. Nnti saya ksh no saudara saya yg di bali biar mudah ketemu disana.
emailnya boleh mbak?
atau bisa kirim ke punya saya [email protected]
Baik mas @ekavieka. terimakasih
Sudah ditangani ya... ;)
Langsung sm orang Bali mbak @mariska.lubis. hehehe. terimakasih juga buat mas @happyphoenix yang telah memberikan jalan .hehe
Jadi penasaran kepingin dicoba siblak ceker dan tulang ayam, andai ada cara mamasak atau resebnya pasti saya akan dipraktek.
Kayaknya seblaknya enak banget yakak, pingin coba nih!
wah pasti enak itu kak, bagi" dong kak
Seblak makaroni aja teh, murah meriah. Hee
Wah enak tuh mba @mariskalubis apalagi cuaca lg dingin gini makan seblak
bacanya ngiler, teh. Jadi pengeeen. di tempat saya tinggal daerah sumatera utara jarang ada yang jual seblak huhu
Banyak sedaplah kak apalagi hujan hujan mestilah perut kosong,jalan jalan sambil cari makan.
Ini makanan favorit adik ipar saya. Hampir setiap hari beli seblak ini. Dan saya belum pernah coba...hahaha
Dari klihatan aj udh enak,, tpi syank blum prnah coba 😁
Yummy yummy... ngelihat foto2nya aja udah terasa lezatnya Mbak @mariska.lubis... 😀❤
Apalagi bener2 ada di depan mata seblaknya...pasti Maknyoss... 😀❤😍
Bandung emang gudangnya kuliner ni, nice post mba @mariska.lubis 👍
Baru tau ni ada makanan baru namanya seblak 😀
Udah 3x nyoba seblak, dgn cara masak yg bervariasi, unik sih...
Jadi kan awal april kak @mariska.lubis?
Kyknya bakal dibawain ni pas berkunjung k Medan hehehe....
Unik juga itu makanan ka @mariska.lubis ya.. jika kita lihat sekilas seprti mie bakso tapi bukan mie bakso.. kadang-kadang sekilas sperti lontong.. tapi kayaknya enak tu.
SEBLAK ITU RASANYA SEPERTI KANJI RUMBI, IE BU PEUDAH BULAN PUASA....Beutoi peu Beutoy
Ini bsa jdi makanan tradisional tpi bertaraf mancanegara bila lebih dikembangkan estetikanya...
Beda-beda tipis dengan muntah kucing(just kidding :D).. Saya rasa itu sangat serasi dengan lidah saya, lidah khas Aceh, lidah asam tropis :D
Kelihatannya enak nih Mbak @mariska.lubis.. Bikin perut krik krik.. Apalagi hujan-hujan begini..😂
Orang Bandung kalau bahas soal kuliner memang nggak akan ada habisnya sih ya. Ada aja. Saya tau Seblak sih karena sering disebut sama Sule yang notabene orang Sunda.
Jam segini makan seblak enak kayaknya, masih ada gak? :D
Kayak bumbu pecel ya mbak ?
Tapi sepertinya mantap, saya pesan satu porsi ya mbak @mariska.lubis, tolong dikirim segera. 😃
Sering mendengar, tetapi belum pernah makannya..
Saya sering bikin drmh teh @mariska.lubis hehee jdi g usah beli😁😁
Saya sukaaaaaa banget sama 'SEBLAK' Yang rasa pedassssss teh @marisks.
kalo soal makanan, saya paling sukaaaa😍
ternyata bunda @mariska.lubis jago memasak juga ya xixixi
Saya pikir ahlinya di bidang seni saja, hai-hati bun jangan sampai gosong :D
Kuliner khas yg luar biasa, di padukan dengan narasi nya
Mbak @mariska.lubis , seakan-akan saya juga ikut menikmatinya bersama keluarga mbak...luar biasa.
Kayaknya enak mbak @mariska.lubis,
Kayaknya enak mbak @mariska.lubis,