Berkunjung ke Banda Aceh, tidak lengkap rasanya apabila belum menyicipi seafood dengan berbagai jenis ikan, aneka sajian dan racikan bumbunya yang sedap nian. Bila sebelumnya, saya biasa menikmati masakan hasil laut tersebut di Banda Seafood, Awak Awai, ataupun di Pantai Lampuuk, kini di Kuala Village.
Kuala Village, merupakan restoran seafood yang baru saja berdiri, yakni sekira dua bulan terakhir. Letaknya di Jalan Syiah Kuala, lokasinya di ujung jalan, berada sebelah kanan bila kita bergerak dari Jambo Tape.
Restoran dengan konsep modern ini dibangun di atas timbunan tambak ikan. Belum banyak bangunan lain di sisi kiri dan kanannya, sehingga sangat mudah ditemui. Lingkungannya pun asri, dikelilingi tambak ikan, beberapa pohon cemara dan pohon seri.
Di kejauhan pun kita dapat menikmati pesona Gunung Seulawah yang indah dengan warna biru cerahnya, menjulang memecah awan. Rimbunan hutan bakau di belakang restoran, juga menyajikan keindahan tersendiri.
Di sebelah kiri restoran, juga dibangun rangkang, yang berada di atas air. Di sini, kita bisa duduk lesehan, menyantap sajian menu seafood khas Kuala Village. Sementara angin laut yang berhembus tenang dan menyejukkan, membuat santapan terasa lebih nikmat.
Pada pertengahan September silam, kami diundang seorang sahabat untuk makan siang di tempat yang asyik ini. Interiornya keren, yang dibangun tahan gempa, sebagian besar berkonstruksi baja. Sejumlah ornamen disematkan pada dinding, membuatnya tampak semakin eksotis.
Menurut seorang pelayan, menu spesial adalah bandeng presto cabe ijo. Saya pun memesan dua porsi. Setelah kami cicipi, memang betul maknyus menu andalan ini. Tapi layakkah menjadi primadona?
Kami juga memesan kerapu asam manis. Saat pelayan membawa pesanan kami tersebut, saya melihat tampilannya biasa saja. Persis seperti sajian asam manis kebanyakan, sama seperti yang pernah saya nikmati di restoran-restoran seafood lainnya.
Tetapi, begitu saya makan yang ini. Waah.. luar biasa! Rasanya sangat serasi, manis dan asamnya menyatu sempurna, bumbunya meresap sangat baik ke dalam daging ikan, sampai ke tulang-tulangnya. Tekstur dagingnya juga sangat empuk, apalagi disantap hangat-hangat, aroma nikmat pun menyeruak dari setiap bagian tubuh ikan, sampai ke ekor-ekornya.
Nah, untuk menu ini saya memberi skor 9. Saya lebih suka kerapu asam manis ketimbang bandeng presto cabe ijo tadi, yang saya rasa cukup 7 saja nilainya. Sehingga, menurut saya, asam manis inilah yang layak jadi menu primadona Kuala Village.
Sajian berikutnya adalah cumi goreng tepung dan udang goreng tepung. Kedua menu ini, sama seperti masakan di tempat lain. Dari segi bentuk, rasa, dan teksturnya pun sama. Namun, bila saya bandingkan antara keduanya, citarasa udang goreng tepung jauh lebih nendang.
Minuman yang kami pesan, yakni sejumlah jus, mulai dari jus jeruk, mangga, hingga sirsak, dan juga air mineral. Intinya kami sangat menikmati sajian Kuala Village siang itu dan tempat ini layak direkomendasikan. Sayangnya, daftar menu masih sangat sederhana, yaitu berupa kertas HVS yang di-laminating. Saya pun enggan menaruhnya dalam tulisan ini, sebab dapat mengganggu keindahan postingan ini. He he..
Semoga review singkat ini, dapat menambah wawasan stemian mengenai wisata kuliner di Banda Aceh.
Pengen lah kayak bapak makan di restoran mewah :D jadi lapar saya lihat makanan itu pak dokter @razack-pulo terimakasih telah berbagi pak walaupun hanya bisa lihat gambarnya saja hehe
Hehehe... kapan2 saya traktir yaa... Kuala Village gak mewah2 amat. Resto baru, manajemen juga kayakny baru, masih kagok... hehe
Hahaha iyaa pak :D tapi makannya kelihatan mewah gtu kayak di restoran luar negeri ,
Hhhaa... karna diambil oleh fotografer semipro..
nice your post. can you help me share my writing?
https://steemit.com/steemit/@irvanni13/mari-patungan-buku-untuk-sekolah-terbakar-hamada-foundation-aceh-timur
come on to social activities, for the crowds.
Mantap pak.
Salam kangeun dari abu
Makasih abu :)
nice recipe...
Thank you :)
Kepiting kepiting kepiting... mau!
Hehehe beres kak.. next edition..
haduhhh pak dokter... meulah ku baca malam2.. jadi laparrrr
Hahahaha... nyan kapalo...
Wueeenak tenan ya Dokter, Kuliner khas Aceh memang gak ada habisnya.
Ada rencana buka village Dok?
He..he..
Hhaha... nanti kita buka BurniTelong Village ya
menu harganya tidak ada yah ? hahahahaha
Hhaha... harga jangan ditampilin, biar penasaran 😀
penasaran sama harga,, jadi ragu perginya takut mahal hahahahahah
Harganya bagaimana @razack-pulo? Kalau mahal, nggak yahud-lah....
Heheh... daftar menu jelek kali bang, masih pake kertas HVS dilaminating.. harganya relatif mahal untuk ukuran seafood
Nggak jadilah, hehehehe... Kami cari lain saja, ya?
mantap @razack-pulo, kepingin coba....
Siiip.. enak tempatnya asik.. tidak bising :)
Dilihat saja sudah sedap sepertinya @razak-pulo
Heheh. Kalo asam manis benar2 sedap.. 😀
Meleleh 😄
🤣
Ufff es una tentacion
Gracias :)
Me parece atractivo tu blog
@razack-pulo got you a $9.0 (4.0%) @minnowbooster upgoat, nice! (Image: pixabay.com)
Want a boost? Click here to read more about @minnowbooster!
The @OriginalWorks bot has determined this post by @razack-pulo to be original material and upvoted it!
To call @OriginalWorks, simply reply to any post with @originalworks or !originalworks in your message!
To enter this post into the daily RESTEEM contest, upvote this comment! The user with the most upvotes on their @OriginalWorks comment will win!
For more information, Click Here!
Special thanks to @reggaemuffin for being a supporter! Vote him as a witness to help make Steemit a better place!
This post has received a 5.41 % upvote from @buildawhale thanks to: @razack-pulo. Send at least 0.50 SBD to @buildawhale with a post link in the memo field for a portion of the next vote.
To support our curation initiative, please vote on my owner, @themarkymark, as a Steem Witness