Dear steemians friends ...
May we always be in the mercy of an omnipotent God ...
On this occasion, I want to share about one kind of fruit that has been very rarely found, this fruit is increasingly rare because of the environment that has changed, so that the growth is hampered and slowly disappeared, in fact there so many people who love it but now has begun to be forgotten, the fruit named rumbia.
Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi tentang salah satu jenis buah yang sudah sangat jarang ditemukan, buah ini kian langka karena keadaan lingkungan yang sudah berubah, sehingga pertumbuhannya terhambat dan perlahan-lahan menghilang, banyak orang yang menyukainya namun kini sudah mulai dilupakan, buah tersebut bernama rumbia.
Rumbia or also known as sago palm is classified into the type of fruit legend because of a little existence but always searched by people. This fruit is often encountered in freshwater swamps, river water areas, and some other moist places. In addition to the fruit that can be consumed, in the scale of many, the leaves of rumbia tree can be used for making a roof. The fruits of rumbia are round and have scales like the salak fruit, the flavor of this fruit is bitter but it would change to be sweet when it is riped.
Rumbia atau dikenal juga dengan pohon sagu tergolong ke dalam jenis buah legend karena keberadaannya yang sedikit namun selalu di cari-cari. Buah ini sering kita jumpai di rawa-rawa air tawar, daerah perairan sungai, dan beberapa tempat lembab lainnya. Selain buahnya bisa untuk dikonsumsi, dalam skala banyak daun pohon rumbia dapat dimanfaatkan untuk pembuatan atap rumah atau atap pondok. Buah rumbia berbentuk bulat dan memiliki sisik seperti buah salak, rasa dari buah ini sendiri agak kelat namun akan terasa sedikit manis ketika sudah matang.
The people of Aceh often enjoy the rumbia as if it were rujak, they added salt and cayenne pepper so that it would be more delicious and challenging, Everyone who consume it will blink while sighing, because it is very special and delicious. But now it can not be enjoyed anymore, because rumbia fruit have begun to perish.
Orang Aceh sering menikmati buah rumbia dengan cara di olah menjadi rujak, mereka menambahkan garam dan cabai rawit sehingga rasanya akan lebih nikmat dan menantang, setiap yang memakannya pasti akan kedip-kedip sambil menarik napas panjang karena rasanya yg begitu khas dan nikmat. Namun kini hal itu sudah hampir tidak kita rasakan, karena buah rumbia sudah mulai binasa.
Salam Steemians!!!
Follow and upvote @rijalunnajat
That hek ta mita boh meuria nyan jino Bung @rijalunnajat
Nye keuh bg @ms1991 rap hana le kira ju..
Sang ka tinggai nan mantong ntik boh nyan. Di Banda ta mita ka hana jua, yang na lon deungo deungo daerah Aceh Utara, Pidie, Aceh Timo yang mantong na, nyan pih bacut teuk.
Kadang na jimeukat, ji gantung2 bak jalan, siat kabeh
Hana so yang membudidayakan bak nyan. Padahai rujak Aceh identik that ngon boh meuria nyan.