Tidak ada petani tidak ada makanan, tidak ada makanan yang berkualitas jika tidak di olah dengan baik – baik, tidak ada lahir generasi yang baik – baik jika tidak memberinya makanan yang baik – baik. Jauh sebelum kalimat ini populer di kalangan para aktivits lingkungan, petani, para pebisnis yang konsen terhadap keamanan pangan khususnya uni eropa yang juga di kenal dengan istilah “Good, Fair, Clean” maka Islam sudah lebih dahulu mengingatkanya sebagaimana tertulis dalam QS Al-Baqarah 168, 172 dan QS Al-Maidah 88 dan beberapa ayat dan hadist lainya silahkan di baca sendiri
Sebetulnya sulit bagi saya menuliskan kalimat di atas karena kesanya seperti seorang bijak dan expert saja padahal saya tidak tau banyak hal, karena itu juga saya akan bahas bagian pinggir – pinggirnya saja tidak berani mendalam sekali karena tidak tau bagian yang dalam – dalam atau yang berat – berat.
Saya awali dari fenomena prilaku dan penyakit kemudian berakhir di monsanto, sedikit solusi selanjutnya pilihan berada di tangan kita masing – masing. Dan kajian ini perlu di tambah dengan membaca referensi – referensi lain yang bisa anda dapatkan di berbagai jurnal ilmiah baik nasional maupun international.
Fenomena prilaku
Ada banyak kejadian yang terjadi hari ini menyangkut prilaku manusia yang terkadang di luar logika tapi terjadi dan kejadianya berulang – ulang di berbagai tempat yang berbeda, contohnya tidak usah saya sebutkan biar saya tidak di sebut menghakimi, ibarat dunia kopi ada isitlah kopi over fermentasi kalau diminum rasanya silahkan tanya kepada seorang cupper kopi karena mereka expert dalam urusan rasa merasa dan hari ini banyak di temui generasi over fermentasi. Setiap kejadian di luar logika terjadi entah kenapa otak saya langsung bertanya apa yang telah mereka makan dari mana makanan itu berasal bla bla bla dan seterusnya.
Selanjutnya ke penyakit.
Hari ini berbagai macam penyakit menjangkiti umat manusia, penyakit itu pun entah apa namanya yang sebelumnya tak pernah ada dan asing di telinga kita, ada orang yang dalam keadaaan sehat walafiat tiba – tiba jadi stroke dan seterusnya. Kesimpulan yang saya temukan dari pembicaraan orang – orang di berbagi tempat hanya ada satu kata “Takdir”. Ya takdir sering menjadi kambing hitam padahal belum tentu faktor takdir, bisa saja faktor keinginan akibat lost kontrol pada nafsu terutama nafsu pada makanan yang tidak aman untuk di makan dan faktor – faktor lain yang kurang kita sadari. Bukan berarti saya tidak meyakini takdir karena takdir bagi saya adalah ketika segala sesuatunya sudah di lakukan dengan baik tapi tetap saja terjadi hal yang tidak sesuai harapan. Lagi – lagi otak saya kembali ke pertanyaan yang sama apa yang telah dia makan selama ini dan seterusnya.
Monsanto
Say to monsanto product. Kalimat ini bukan saya yang tulis tapi mereka para aktivis makanan dan lingkungan yang menolak produk monsanto karena seluruh produknya telah mengalami proses modifikasi genetis yang lebih di kenal dengan GMO product. Jika anda mengetikan kata “say to monsanto atau GMO pada google maka ada ribuan review yang telah di bahas oleh para pakar dari berbagai latarbelakang pengetahuan. Dan jauh sebelum para pakar ini membahasnya maka Al-Quran pun telah mengingatkanya seperti yang tertulis dalam surat An-Nisa ayat 119 bagaimana penafsiran ayat ini dan asbabun nuzulnya silakan tanya kepada para ulama tafsir karena sungguhpun sangat awam bagi saya untuk melakukanya.
Ringkasnya produk GMO itu telah merugikan banyak orang terutama petani karena sifat repoduksi pada tanaman maupun hewan telah di hilangkan contohnya ayam pedaging yang tidak bisa berkembangbiak, beberapa jenis jagung dan lain sebagaimanya dan bila di konumsi maka bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Saya tidak akan menjelaskanya panjang lebar silakan anda ketikan bahaya produk GMO/ GMO negative effect pada google maka akan keluar ratusan review yang dibahas oleh berbagai pakar setelah anda membacanya kemudian hubungkan dengan beberapa ayat yang telah saya sebutkan sebelumnya jika ingin lebih mendalam silahkan lakukan pengamatan pada prilaku manusia dan penyakit tapi saya tidak memberi jaminan apapun kepada anda jika anda harus geleng – geleng kepala setelah melakukanya. Dan perlu anda ingat butuh waktu tahunan untuk melakukanya, jika anda melakukanya hanya seminggu dua minggu mungkin anda terlalu cerdas bahkan lebih cerdas anda dari pada Habibie sekalipun.
Sedikit Solusi
Tidak ada cara lain untuk menjamin keamanan pangan atau paling kurang ada sedikit usaha untuk meminimalisir produk GMO seperti melakunan penanaman system permaculture, seminim – minimnya kebutuhan dasar akan rumah tangga seperti cabe, bawang, tomat dll. Apalagi dengan pengetahuan hari ini tak selamanya menanam itu harus di lahan luas tapi bisa di siasati dengan vertical garden alias kebun di dinding rumah. Jika permaculture ini bisa di masyarakatkan bukan hanya kebutuhan rumah tangga terpenuhi tapi juga memperindah lingkungan, mengurangi pemandangan yang tidak normal misalnya kerumuman emak – emak yang beli sayur yang tinggal di daerah pertanian (QS Ar-Rahmaan: 13). Padahal produk yang mereka beli belum tentu aman meski terlihat bagus dan halal, ancamanya juga tak tanggung menyangkut kesehatan dan prilaku. Si kaum bapak pun seperti biasa – biasa saja tak terusik dengan pemandangan itu. Jika pemandangan itu terjadi di kota besar mungkin masih bisa di maklumi.
Kembali ke solusi kecil, organic permaculture system adalah jawaban paling relevan untuk saat ini dalam usaha meminimalisir produk monsanto. Hanya ada satu resiko dalam urusan permaculture itu pun jika anda laki – laki, anda harus siapkan mental menerima ejekan dari teman atau tetangga anda karena anda di anggap seperti perempuan, bagaimana tidak karena anda harus menanam beberapa jenis bunga yang berfungsi sebagai pengendali hama alamiah. Detailnya silakan anda klik kata organic permaculture vegetable pada mbah google lalu klik image maka akan keluar ribuan contoh silakan anda baca sendiri. Meski usaha ini tidak menjamin hidup kita aman 100% dari GMO,karena beberapa produk pangan yang harus di beli dan jika di budidayakan butuh lahan luas, paling tidak ada usaha untuk meminimalisir..
Bagi saya sendiri pribadi usaha untuk meminimalisir produk GMO telah lama saya lakukan dan itu adalah sikap final, misalnya menolak beberapa makanan untuk saya konsumsi. Dan terus melakukan kampanye meski respon masyarakat rendah.
Note : Apa yang saya paparkan ini hanya bagian terkecil dari persoalan pangan, GMO dan dampak negativenya. Jika anda berminat mendalami masalah ini anda harus membaca journal atau review terkait monsanto product di tinjau dari berbagai sudut pandang. Dan terimakasih bagi anda yang berkenan untuk bertindak nyata meski itu kecil.
Postigan yang luar biasa @gayocoffeefarm
Saya salut pada anda
Salam hagat dari saya @khaidirauwalin
Terimakasih atas supportnya. salam hangat kembali
Iya bang sama sama
Salam sukses
@khaidirauwalin
Congratulations @gayocoffeefarm! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP