Dalam kancah politik sering kita saksikan berbagai trik dan strategi di terapkan untuk memenangkan partai atau seseorang yang jadi jagoannya, segala daya dan upaya akan di kerahkan tak perduli benar atau salah yang penting tujuannya tercapai dalam perebutan menjadi pemegang tampuk pimpinan.
Begitu juga sejak desa mengelola dana yang cukup besar tentunya menimbulkan efek positif dan negatif dalam masyarakat, politik pemiilihan kepala desa sebelum adanya dana desa pemilihan kepala desa bukan suatu yang layak di perebutkan karena tidak ada yang menarik di sana. Sejak desa mengelola dana sendiri peta perpolitikan dalam pemilihan kepala desa sudah mulai menampakkan adanya intrik dan strategi sehingga banyak kita dengar "serangan fajar" hanya untuk perebutan jabatan kepala desa.
Pemilihan kepala desa sudah mulai menampakkan gairah, "sexy" untuk diperebutkan, kepala desa sudah umpama seorang pejabat setingkat kepala dinas yang dapat mengalokasikan dana atau di sebut juga KPA (kuasa pengguna anggaran) dengan bertambahnya dana yang di kelola tentu saja upah jerih yang memegang mandat mengelola pasti bertambah.