Perempuan mengidap diabetes, teh dan kopi baik dikonsumsi
Penyakit diabetes merupakan penyakit yang sangat di takuti, tidak hanya menyerang yang berusia tua, anak-anakpun ada yang sudah terkena penyakit ini. Diabetes juga tidak penyerang kaum laki-laki, bagi kaum perempuan juga tidak sedikit yang mengidap penyakit diabetes. Banyak pantangan minuman dan makanan yang harus di hindari bila sudah terkena penyakit diabetes. Tapi juga tidak semua makanan dan minuman punya efek baru bagi penderita diabetes.
Diabetes is a disease that is very feared, not only attack the elderly, there are children who already have this disease. Diabetes is also not the attacker of men, for women also not a few who suffer from diabetes. Many taboo drinks and foods should be avoided when already exposed to diabetes. But also not all foods and drinks have a new effect for diabetics.
Khusus bagi perempuan yang menderita diabetes, ternyata minuman teh dan kopi memiliki efek yang baik. Meminum secara teratur teh dan kopi, mampu menurunkan resiko kematian yang lebih besar bagi perempuan yang menderita diabetes, hal ini dijelaskan dalam sebuah studi. Sebuah penelitian yang di kutip dari The Indian Express, untuk melihat peran kafein terhadap kematian yang terjadi pada penderita diabetes. Penelitian yang dilakukan di Universitas Porto Portugal, peneliti mencari tahu hubungan yang terjadi pada berbagai tingkat asupan kematian dan kafein. Dalam penelitian ini melibatkan 3000 partisipan yang terdiri dari perempuan dan lelaki yang menderita diabetes dalam kurun waktu tahun 1999 sampai tahun 2010.
Especially for women who suffer from diabetes, it turns out tea and coffee drinks have a good effect. Regular drinking of tea and coffee, can reduce the risk of death for women with diabetes, this is explained in a study. A study quoted from The Indian Express, to see the role of caffeine to death that occurs in diabetics. Research conducted at the University of Porto Portugal, researchers find out the relationship that occurs in various levels of intake of death and caffeine. In this study involving 3000 participants consisting of women and men who suffered from diabetes in the period 1999 to 2010.
Partisipan akan melaporkan jumlah kafein yang mereka konsumsi dari minuman teh dan kopi melalui wawancara secara teratur, hal ini dilakukan partisipan untuk mengetahui nilai asupan kafein secara berkala dan akurat dalam waktu 24 jam sebelumnya. Dalam penelitain yang berlangsung 11 tahun, 618 orang meninggal dunia. Peneliti menemukan khususnya bagi perempuan yang mengidap diabetes dengan takaran konsumsi kafein sampai 100mg per hari, menunjukkan 51% lebih kecil memungkinkan meninggal dunia, ini dibandingkan dengan partisipan lain yang tidak menkonsumsi kafein. Berbeda dengan perempuan mengkonsumsi kafein 100 sampai 200mg perharinya dapat memiliki resiko kematian 57% lebih rendah kalau dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsinya.
Participants will report the amount of caffeine they consume from tea and coffee drinks through regular interviews, this is done by participants to know the value of caffeine intake periodically and accurately within 24 hours earlier. In a study that lasted 11 years, 618 people died. Researchers found that especially for women with diabetes with a dose of caffeine consumption up to 100mg per day, showed 51% less likely to die, compared with other participants who did not consume caffeine. In contrast to women taking caffeine 100 to 200mg per day can have a 57% lower risk of death when compared with those who do not consume them.
Bagi mereka yang mengkonsumsi lebih dari dua cankir kopi atau 200mg kafein perhari, 66% mengalami penurunan resiko kematian. Namun hal ini tidak berdampak pada lelaki yang mengidap diabetes terhadap keuntungan mengkonsumsi kafein. Pada sisi lain, ada kemungkinan penurunan kematian resiko terkena kangker bagi perempuan yang lebih banyak mengkonsumsi kafein yang terkandum dalam teh. Dibandingkan dengan perempuan yang mengkonsumsi nol kafein dari teh, kandungan kafein tinggi yang dinikmati dari teh 80% memilki peneurunan terhadap resiko kangker, ini di bagi menjadi empat kelompok dalam mengkonsumsi teh yaitu, nol, rendah, sedang, dan tinggi.
For those who consumed more than two cups of coffee or 200mg of caffeine per day, 66% experienced a reduced risk of death. But this has no impact on men with diabetes on the benefits of consuming caffeine. On the other hand, there is a possibility of a decreased risk of cancer death for women who consume more caffeine in tea. Compared with women who consumed zero caffeine from tea, the high caffeine content enjoyed by 80% tea had a decrease in cancer risk, divided into four groups in tea, zero, low, medium and high tea consumption.
Dalam penelitian ini dalam keseluruhannya yang mengkonsumsi teh rendah, tentu harus hati-hati dalam menafsirkannya, perlu ada konfirmasi khusus dalam penelitian yang lebih besar. Lebih lanjut dalam penelitian ini dikatakan, efek perlindungan bergantung pada dosis mengkonsomsi kafein pada perempuan terhadap penyebab kematian yang dialami. Kelihatannya efek kematian tergantung pada sumber kafein. Pada efek perlindungan kafein dari hasil mengkonsumsi kopi ini semua penyebab pada kematian kardiovaskular dan efek perlindungan kafein yang terkandung pada teh pada kematian yang diakibatkan kanker pada perempuan penderita diabetes.
In this study in all those who consumed low tea, it must be careful in interpreting it, there needs to be a special confirmation in the larger study. Further in this study said, the protective effect depends on the dose of caffeine consumed in women against the cause of death experienced. It seems that the effects of death depend on the source of caffeine. On the effect of caffeine protection from the results of consuming this coffee are all causes of cardiovascular death and caffeine protective effects contained in tea in cancer-related deaths in diabetic women.
Kami telah upvote ya..
Don’t worry