Senin, 03 Mei 1999 atau 19 tahun lalu sebuah tragedi berdarah, mungkin lebih tepat kita sebut dengan "sebuah pembantaian masal terjadi di Simpang KKA, Aceh Utara."
Saat itu harga peluru sangatlah murah sehingga keluar dengan mudah dan gampang untuk membunuh warga tak bersalah.
Pekikan teriakan dan jeritan warga masih kalah nyaring daripada letusan senjata yang diarahkan secara membabi buta oleh serdadu tentara.
Ratusan korban tergeletak, ada yang merintih kesakitan, dan tidak sedikit di antara mereka sudah terbujur kaku di atas jalan yang merah karena lumuran darah.
Tragedi simpang KKA atau juga dikenal dengan "seulanyan mirah" adalah salah satu tragedi pembunuhan masal yang pernah terjadi di atas tanah aulia.
Saya tidak bermaksud mengiris luka lama, namun hanya ingin menjaga dan merawat ingatan agar tidak lekang dan hilang. Melupakan sejarah masa silam adalah sebuah hal yang sering dipraktekkan oleh orang dungu, dan sifat itu "dungu" bukan sifat kita ACEH.
Note : Dari data koalisi NGO HAM, akibat dari kejadian itu sebanyak 46 orang meninggal dunia, ironisnya 7 di antaranya adalah anak-anak. Selanjutnya, 10 orang lain dinyatakan hilang tak berjejak, dan sekitar 156 warga mengalami luka tembak.
Melawan lupa bg @azissuloh ...sekian lama tragedi simpang KKA tidak ada suatu kejelasan ...
Saleum dari Aneuk Nisam di Ranto
@zulfikarsh
Mereka pura2 amnesia bg @zulfikarsh
Ia....kalau orang Aceh bilang "ta uet" ...haseee di Aceh jicok ureung Aceh jipoh...
Kita berharap Allah membalasnya dengan setimpal..amin.