Kepanikan di tengah bencana kerap dijadikan peluang bagi sebagian orang untuk mengambil keuntungan. Foto diatas memperlihatkan aparat kolonial Belanda menangkap penjarah yang beraksi di tengah letusan Gunung Merapi tahun 1930.
Erupsi Merapi tahun 1930 memakan ribuan korban jiwa dan menghancurkan belasan desa. Kepanikan akibat letusan tersebut rupanya dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menjarah desa-desa yang ditinggalkan penghuninya.
Foto: Het Leven
Itu memang selalu terjadi, sekarang pun jika terjadi permasalah maka ada seseorang yang memanfaatkan situasi untuk sebuah kepentingan
Sepertinya emang sudah menjadi kebiasaan yang buruk ya.....sungguh miris
awesome dear @fotosedjarah what an amazing post thanks for sharing with us..
Cerita yang sangat bagus sobat @fotosedjara, saya sangat suka dengan postingan anda saya ingin membagikan postingan ini. Terima kasih sobat
Cerita yang sangat bagus sobat @fotosedjara, saya sangat suka dengan postingan anda saya ingin membagikan postingan ini. Terima kasih sobat
Halo teman @fotosedjarah
Sangat menyedihkan bahwa Anda berkomentar. Sayangnya, setiap kali ada tragedi, bandit-bandit itu pergi untuk menjarah reruntuhan dan sisa-sisa kota, kota dan bahkan negara.
Dalam kasus-kasus ini orang harus ditangkap dan berat penuh hukum jatuh pada mereka.
Dalam hal ini dan terlepas dari kenyataan bahwa pada tahun 1930 di mana orang-orang lebih menghormati, hal itu tidak berhenti terjadi.
Salam dan Terima kasih atas artikelnya
Sedih campur marah melihat tingkah para pelaku penjarah ini, sangat tercela sekali
Haha sama sama menjarah donk opz sorry😷
trend menjarah ternyata sudah ada sejak dulu
Tidak tertera lokasinya ya?
Ternyata sudah dari dulu ya yang namanya penjarahan...
saling menjarah sepertinyaa.haha
Banyak yang belum mengenal sejarah di Indonesia. Padahal sangat penting untuk diketahui.