hii steemians.... salam sejahtera dan sukses untuk kita semua.
Berhubung sekarang kita berada dibulan agustus alias bulan kemerdekaan Indonesia, kali ini saya akan coba memposting hal - hal yang akan mengingatkan kita tentang pahlawan dan sejarah perjuangan bangsa ini. Berikut sedikit ulasan tentang peninggalan Pahlawan wanita Nasional asal Aceh. Foto hasil ala kadar kamera smartphone pribadi yang harganya tak seberapa, jadi harap dimaklumi rekan-rekan stemians semua hahaha.
Foto 1 : Rumah pahlawan Aceh - Cut Meutia
Seperti Rumah adat Aceh pada umumnya, hampir seluruh bangunan terbuat dengan kayu yang kokoh dan memiliki arsitektur yang indah. Ketinggian bangunan tersebut diperkirakan tiga meter diatas permukaan tanah dan memiliki sedikitnya 16 kayu (tiang) penyangga. Rumah Cut Meutia ini berada di Desa Mesjid Pirak, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara. Rumah Cut Meutia ini dibangun kembali dan diberi pagar oleh pemerintah Aceh sebagai bentuk penghormatan terhadap Pahlawan wanita Nasional dari Aceh, jelas seperti ungkapan yang disebutkan oleh bung karno (Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya).
Foto 2 : Lukisan Cut Nyak Meutia
Cut Meutia atau yang sering disebut Cut Nyak Meutia lahir pada tahun 1870 di keureutoe, pirak, Aceh Utara. Cut Meutia merupakan putri dari pasangan Teuku Ben Daud Pirak dan Cut Jah, beliau merupakan satu-satunya wanita dari empat saudara lainnya. Meskipun Cut Meutia seorang wanita tapi semangat dan keberanian beliau untuk melawan penjajah belanda sangat besar. Cut Meutia mulai melawan penjajahan belanda pada saat menjadi istri dari Teuku Chik Muhammad atau sering dikenal dengan nama Teuku Chik Di Tunong.
Foto 3 : Peninggalan yang terdapat didalam bangunan Rumah Cut Meutia
Untuk gambar yang satu ini saya juga tidak paham artinya, tetapi jika kita lihat judulnya tertulis proclamatie ada kemungkinan isinya tentang proklamasi. Bagi rekan-rekan steemians yang mahfum tentang ini mohon arahannya ....
Foto 4 : Terlihat para pengunjung dari kalangan pelajar
Hampir setiap hari lokasi situs sejarah ini dikunjungi oleh berbagai kalangan, baik kalangan pelajar, pegawai negeri, mahasiswa dan masyarakat.