Saat ini semakin sedikit ruang-ruang yang memperbolehkan para perokok untuk menyalurkan kegemarannya sebagai “ahli hisap”. Saya masih teringat cerita orang tua Saya, sekira dua puluh sampai tiga puluh tahun yang lalu, orang merokok saat itu sangat bebas sekali. Jangakan sekedar di restoran, di gedung bioskop, gerbong kereta bahkan penerbangan mancanegara orang-orang bebas merokok! Sungguh hal yang akan menuai protes keras jika dilakukan di masa kini. Urusan merokok sejatinya di tanah Nusantara ini menuai banyak perdebatan, disisi lain tembakau yang diciptakan Tuhan untuk tumbuh di tanah nan gemah ripah loh jinawi ini berkualitas tinggi dus memiliki kadar nikotin dan tar yang tinggi.
Tentunya hal ini bertentangan dengan ketentuan organisasi kesehatan dunia, WHO tentang ambang batas kadar nikotin dan tar yang telah disepakati. Disisi lain, usaha pembatasan penggunaan tembakau lokal itu juga akan mengancam industri rokok nasional, belum lagi berapa banyak pendapatan negara yang dihasilkan dari sana. Tentunya bagi para aktivis anti-rokok, hal itu tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan negara untuk mengobati dampak dari merokok. Namun tunggu dulu, bukankah penyakit-penyakit seperti jantung, gangguan paru-paru, dsb yang kerap ditautkan dengan kebiasaan merokok tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan merokok? Bagaimana dengan penyebab-penyebab lainnya? Bukankah negara ini masuk dalam daftar negara “termalas” didunia karena kebiasaan jalan kakinya yang jarang? Jalan kaki aja males gimana olah raga? Jangan-jangan kita terkecoh bung! Sebenarnya emang kesadaran menjaga kesehatan sudah sangat merosot, lantas yang dikambinghitamkan adalah rokok. Belum lagi faktor lainnya.
Pun, katakanlah saat seluruh tempat publik di Kota Semarang sebagai contoh diberlakukan larangan merokok, ada satu lokasi dimana justru merokok adalah diwajibkan! Hehehe – bercanda bung! Tempat ini adalah Kafe Tembakau Mukti yang berlokasi di bilangan Jalan Kranggan, Semarang tepatnya di dekat pintu gerbang Kawasan Pecinan Semarang. Kafe yang berdiri sejak tahun 2014 ini sebetulnya adalah sebuah bangunan ruko yang sejak 1895, telah berfungsi sebagai tempat penjualan tembakau milik keluarga Bapak Agung. Sudah seratus tahun lebih, dan terhitung sudah empat generasi menjalankan usaha jual beli tembakau ini. Namun, tentunya skalanya jauh lebih kecil dari usaha penjualan tembakau dimasa lalu, dimana kebiasaan merokoknya sudah barang tentu beda. “Dahulu orang merokok dengan membeli tembakau lalu diolah sendiri, dengan dilinting atau diletakkan di cangklong (pipa merokok) untuk menikmatinya”, ujar Mas Radhika, pengelola kafe yang buka dari pukul 17.00 hingga 24.00 ini. “Letak toko tembakau ini strategis, apalagi dahulu jaman alun-alun masih ada (Alun-Alun Semarang di seberang Masjid Kauman), kala ada bermacam acara digelar di alun-alun, tempat ini adalah andalan bagi warga yang ingin membeli tembakau”, tambah pria yang juga menjadi Vokalis Wiwi n Friends ini, band indie kawasan Kota Semarang.
Kafe Tembakau Mukti ini, para pengunjung bisa mencicipi bermacam jenis tembakau nusantara dengan rasa dan aroma yang berbeda-beda. Rasa dan aroma yang terkandung di tembakau-tembakau yang tersedia disini murni dari hasil pemberian aroma dengan bubuk, tanpa menggunakan “saus” yang acap kali menggunakan bahan kimia seperti umumnya rokok-rokok sigaret kretek mesin (SKM) yang menjadi mayoritas konsumsi para perokok dewasa ini. Kafe ini menyediakan bermacam minuman hangat dan segar, dan salah satu andalannya adalah hidangan kopi Turki dengan bermacam campuran rempahnya serta hidangan teh oolong khas peranakan Tionghoa yang konon memiliki beragam khasiat.
Di kafe ini tidak tersedia sinyal wifi, jadi silahkan ajak ngobrol kanan-kiri, atau mungkin mau mengasah kemampuan bernyanyi? Ada sebuah panggung bebas dimana para pengunjung bisa bebas menunjukkan kemampuannya bermusik atau bernyanyi. Selain untuk tempat nongkrong, di bagian lantai dasar masih digunakan untuk tempat penjualan tembakau. Ada bermacam jenis tembakau menurut asal lokasi yang tentunya dari beragam tempat di nusantara, juga tembakau menurut jenis potongannya, yakni tembakau untuk lintingan atau untuk cangklong. Kafe Tembakau Mukti juga memiliki prestasi tersendiri sebagai produsen cerutu ter-muda di Indonesia. Cerutu Agung, dengan bermacam varian rasanya, adalah merk cerutu produksi tanah air terbaru setelah puluhan tahun industri cerutu tanah air “tiarap”. Hal ini sungguh ironis karena salah satu wilayah di Indonesia ini, yakni Jember merupakan penghasil daun tembakau pembungkus cerutu berkualitas dunia hingga kini.
Terimakasih untuk dukungannya, Komunitas Steemit Indonesia, juga kepada para Kurator Indonesia yakni @aiqabrago dan @levycore
Salam Komunitas Steemit Indonesia!
Nah harusnya seperti ini ada wadahnya, semakin di perbanyak area smoking area supaya mereka yang tidak merokok juga tidak merasa terganggu, hehee
Iya betul sekali mbak @ririn mestinya Kita juga harus memberikan edukasi kepada perokok untuk lebih "bijak dalam merokok"
Amazing job @yogifajri Followed...
Thanks in advance
Congratulations @yogifajri! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Congratulations @yogifajri! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!