Sepetak Wilayah Belanda di Kalibanteng

in #history7 years ago (edited)

IMG_92332.jpg

Kala melintasi Jalan Siliwangi, Semarang menuju ke arah barat, atau sebaliknya pasti akan melintasi sebuah pemakaman dengan salib-salib putih berjajar rapi diatas halaman rerumputan hijau yang sangat luas. Di salah satu pintu gerbang tertulis, Ereveld Kalibanteng dengan sebuah lambang singa berwarna kuning keemasan. Ereveld, merupakan sebuah tempat peristirahatan bagi para warga Hindia Belanda, utamanya bagi kaum Eropa, walaupun sebagian kecil juga ada warga etnis lain seperti Jawa, Tionghoa, Ambon, dan lain sebagainya. Ereveld, berarti taman kehormatan, disini utamanya dimakamkan mereka-mereka yang tewas pada masa pendudukan Jepang selama kurun waktu 1942-1945 atau pada masa revolusi Kemerdekaan Indonesia pada 1945-1949.

IMG_20160511_172236_HDR.jpg

Ereveld Kalibanteng merupakan salah satu dari tujuh makam kehormatan bagi para korban perang atau dalam bahasa Belanda disebut sebagai Oorlogsgraven yang ada di Indonesia. Areal pemakaman yang berada di Jalan Siliwangi 293 ini menurut catatan dari Oorlogsgraven Stichting selaku yayasan yang menaungi makam-makam serupa, menampung 3.100 makam, baik pribadi maupun massal, utamanya dari kamp-kamp interniran pada masa Jepang utamanya dari Kamp Banyubiru, Kamp Sompok-Lampersari, dan Kamp Karangpanas. Di Semarang sendiri sebenarnya selain Kalibanteng terdapat Ereveld Candi, di bilangan Gajahmungkur, Semarang. Perbedaannya adalah di Ereveld Kalibanteng di khususkan bagi para warga sipil sedangkan di Ereveld Candi merupakan makam militer.

IMG_9202.JPG

Ereveld Kalibanteng, laiknya ereveld lain yang ada di Indonesia seperti Ancol dan Menteng-Pulo di Jakarta, Pandu di Bandung, Kembang Kuning di Surabaya dan Leuwigajah di Cimahi merupakan daerah ekstrateritorial yang secara yuridis milik Pemerintah Kerajaan Belanda. Secara hukum statusnya setara dengan Konsulat, Kantor Atase dan Kedutaan. Jadi akses memang sangat terbatas bagi warga negera non-Belanda. Nah, jadi jangan kaget saat memasuki kantor dari sebuah Ereveld tidak ada foto Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla, melainkan foto dari Raja Willem Alexander dan istrinya Ratu Maxima.

IMG-20140205-WA0037.jpg

Sebetulnya tak hanya warga keturunan Belanda atau warga peranakan Belanda yang sering disebut dengan istilah Indo yang dimakamkan disini. Ada juga etnis lain seperti Tionghoa, Ambon, Jawa dan lain sebagainya. Agama pun juga beragam, walaupun didominasi oleh agama Kristen namun tak sedikit juga yang beragama Islam, Konghucu dan Yahudi. Hal ini dapat diketahui dari bentuk nisannya yang menyesuaikan agama yang dianut. Namun bentuk nisan juga dibedakan menurut jenis kelamin dan usia, dimana anak-anak, bentuk nisannya akan berbentuk lebih kecil dari para orang dewasa.


IMG-20140205-WA0026.jpg

Ereveld Kalibanteng merupakan salah satu bukti bahwa perang hanya menyisakan kepedihan bagi kedua belah pihak. Ada warga-warga sipil tak berdosa yang menjadi korban dari ambisi-ambisi kekuasaan para penguasa. Bahkan tak sedikit diantaranya merupakan anak-anak. Seperti yang tertulis di patung karya Anton Beisjens di sebuah altar di Ereveld Kalibanteng tentang korban kerja paksa anak-anak pada masa pendudukan Jepang, ”Zij waren nog zo jong”, mereka masih sangat muda.

Terimkasih untuk dukungannya Komunitas Steemit Indonesia, juga kepada para Kurator Indonesia yakni @aiqabrago dan @levycore

Salam Komunitas Steemit Indonesia!

Follow Me Steemit.jpg