Wallstreet A La Semarang

in #history7 years ago

Banyak yang membahas soal keberadaan benteng yang “mengelilingi” Kawasan Kota Lama Semarang. Namun, kebanyakan orang-orang membayangkannya adalah sebuah benteng semacam benteng Vredenburg yang ada di Kota Yogyakarta, atau semacam benteng Vastenburg yang ada di Solo, dan benteng-benteng lain yang dibangun pada periode kekuasaan Vereenidge Oostindische Compagnie (VOC). Di kawasan Kota Lama Semarang, memang terdapat sebuah bangunan benteng dulunya, yang dikenal sebagai Vijfhoek, sebuah benteng berbentuk segilima. Letaknya sebenarnya tidak persis di Kawasan Kota Lama, melainkan di daerah Sleko, seperlemparan batu dari Kawasan Kota Lama. Namun, benteng ini agaknya hanya berupa benteng sederhana, berstruktur kayu dan batu. Nah, sebenarnya yang mengelilingi Kawasan Kota Lama Semarang di masa lalu bukanlah sebuah benteng, namun sebuah tembok pertahanan atau umum disebut sebagai fortifikasi.

IMG_20160413_115710.jpg

Nah perbedaan istilah ini yang terkadang keliru dinarasikan oleh orang kebanyakan. Omong-omong soal fortifikasi ini, Kawasan Kota Lama Semarang ini, ada kemiripannya dengan Kota New York, di Amerika Serikat sana. Dimana letak kesamaannya? Yakni kedua kota ini sama-sama memiliki “Wall Street” yang penamaannya berdasarkan sebuah posisi jalan yang bersisian dengan perimeter fortifikasi yang mengelilingi sebuah kawasan kota.

Di New York, Wall Street adalah nama untuk jalan yang membentang dari Timur ke Barat yang dahulunya bersisian dengan tembok pertahanan yang dibangun untuk kota Nieuw Amsterdam. Nieuw Amsterdam sendiri adalah nama dari New York pada saat masih dikuasai oleh Belanda, sebelum akhirnya diberikan kepada Inggris. Inggris mendapatkan Nieuw Amsterdam dan menukarnya dengan pulau Rhun di gugusan kepulauan Banda, Maluku, pulau yang kaya dengan hasil pala-nya itu setelah armada Angkatan Laut Inggris dilumpuhkan Belanda dibawah pimpinan Michiel de Ruyter pada peristiwa Raid of Medway yang membawa Inggris ke meja perundingan dengan Belanda di Breda pada 1667.

IMG_20160324_151019_HDR.jpg

Kawasan Kota Lama Semarang, yang merupakan pusat dari Kota Semarang pada masa kolonial, dahulu juga memiliki “Wall Street”nya. Tembok kota mulai dibangun pada setelah peristiwa Geger Pacinan pada 1740-1743 sebuah pemberontakan terbesar dibawah kekuasaan VOC yang berakhir tahun 1799. Tembok ini sendiri merupakan perpanjangan dari sistem fortifikasi milik benteng Vijfhoek yang tapaknya lalu digunakan sebagai kawasan pelabuhan, yakni kawasan Groote Boom. Kini penandanya, walaupun telah berupa reruntuhan masih kokoh berdiri, yakni bekas menara Syahbandar atau dalam bahasa Belanda disebut Uitkijk.

Jalan-jalan yang bersisian dengan tembok pertahanan kota di masa silam, yang dirubuhkan pada 1824 karena dirasa menghambat pertumbuhan kota, akhirnya diberi nama sesuai dengan posisi dari letak tembok tersebut. Jalan-jalan tersebut namun berganti nama pada masa pendudukan Jepang yang menghapuskan penggunaan Bahasa Belanda karena sentiment anti-baratnya, dan berlanjut hingga pada masa kemerdekaan. Jalan-jalan tersebut adalah sebagai berikut,

IMG_20161013_173722_HDR.jpg
Noorderwal Straat, yang berarti jalan tembok utara, kini menjadi Jalan Merak

IMG_20160929_162944_HDR.jpg
Westerwal Straat, yang berarti jalan tembok barat, kini menjadi Jalan Mpu Tantular

IMG_20160929_162736_HDR.jpg
Zuiderwal Straat, yang berarti jalan tembok selatan, kini menjadi Jalan Sendowo

IMG_20160929_163218_HDR.jpg
Oosterwal Straat, yang berarti jalan tembok timur namun juga sering disebut sebagai Komidie Straat karena terdapat gedung Stadschouwburg, atau gedung pertunjukkan kota yang sering menampilkan gelaran tonil, kini menjadi Jalan Cendrawasihdat

Sangat disayangkan sebenarnya penggantian nama-nama jalan tersebut, karena terkandung nilai sejarah didalamnya. Alangkah baiknya, jika dibawah nama-nama jalan yang sekarang dicantumkan nama-nama jalan di masa lalu, sehingga generasi muda mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi dibalik sebuah penamaan sebuah tempat.

Kapan-kapan yuk stemmians Semarang menelusuri jejak-jejak sejarah di Kawasan Kota Lama :) colek @doyanphotography @prenjana @ririn

Terimkasih untuk dukungannya Komunitas Steemit Indonesia, juga kepada para Kurator Indonesia yakni @aiqabrago dan @levycore

Salam Komunitas Steemit Indonesia!

Follow Me Steemit.jpg

Sort:  

Congratulations @yogifajri! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the total payout received
Award for the number of upvotes

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!