Saya sudah lebih dulu khawatir tentang keadaan Lionel Messi setelah tidak lagi di FC Barcelona musim ini. Kontraknya yang tidak bisa diperpanjang oleh manajemen klub Catalan itu membuat sang mega bintang harus angkat ke koper dari Camp Nou: Stadion yang telah membesarkan namanya hingga dikenal sampai ke Lhok Awe Teungoh, kampung saya! Akhirnya Kapten Argentina itu memutuskan masa depannya dengan menerima tawaran dari Paris Saint-Germain (PSG)pada awal musim 2021/2022. Dia sudah melakoni 3 laga bersama raksasa Perancis itu namun saya tahu bahwa tempatnya bukanlah di sana. Terbukti Messi belum menunjukkan tanda-tanda kebintangan seperti di Barca, dan saya tahu bahwa dia menderita di Paris.
3 alasan mengapa saya katakan bahwa Messi menderita di Paris?
Ada 3 alasan yang menggaris bawahi pendapat saya bahwa Messi menderita di Paris. Pertama adalah dari hasil pertandingan yang sudah dilakoni Messi bersama PSG. Sejauh ini penampilan Messi bersama PSG tidak buruk. Memang! Tetapi, dia adalah seorang pemain depan yang tugasnya mencetak gol. Bila satu gol pun belum berhasil diciptakan olehnya selama 3 pertandingan, maka Anda pasti mengetahui bagai mana reaksi fans dari PSG. Mereka pasti menjadi kecewa dan efek besarnya adalah terhadap psikologis dari Lionel Messi.
Baru-baru ini, dalam laga melawan Lyon, Messi ditarik keluar lapangan oleh Pochettino pada menit ke-75 dan diganti oleh Hakimi. Saya menyaksikan sendiri dari layar Televisi bagai mana reaksi dari Lionel Messi. Saya menyadari apa yang akan terjadi esok harinya di surat-surat kabar di Paris dan seluruh dunia. Messi kecewa saat Pochettino melakukan pergantian atas namanya. Itu juga menjadi tidak lazim sama sekali. Messi adalah bintang sepakbola dunia yang harus diberikan kesempatan bermain untuk membuktikan kualitasnya di lapangan. Dan hal yang terjadi saat melawan Lyon itu tidak dirasakan oleh Messi selama dia berkostum FC Barcelona. Dia diperlakukan sangat istimewa dan psikologisnya di sana selalu baik kecuali dia sedang alami cedera.
Hal kedua adalah sikap dari Kylian Mbappe yang tidak ramah terhadap Lionel Messi. Dari sudut pandang kacamata saya, Kylian Mbappe yang merasa sangat tersaingin dengan datangnya Messi ke klub tersebut. Kebintangan dari pemain andalan tim nasional Perancis itu bisa memudar karena Messi ada di PSG musim ini. Anda dapat melihat dalam 3 laganya bersama Messi sejauh ini. Mbappe sangat egois dengan bola dan dia tidak pernah berikan umpan kepada Messi yang memiliki peluang menciptakan gol. Ini membuat Messi sangat menderita bermain dengan para pemain seperti Mbappe.
Hal ketiga yang membuat Messi menderita di Paris adalah tidak adanya pemain-pemain seperti Jordi Alba dan Sergio Busquet dalam tubuh PSG. Bersama dua pemain yang saya sebutkan barusan, Messi dapat menciptakan banyak gol karena adanya pengertian antar mereka.
Saya tentu berharap Messi akan mampu menciptakan gol demi gol dalam laga-laga berikutnya bersama PSG musim ini. Tetap semangat, Messi!
Salam olahraga.
You seem to be using older or Legacy version of Ecency!
Please install newest version to get most out of Ecency!
Try Fastest web interface: https://ecency.com
Android: https://android.ecency.com
APK file
iOS: https://ios.ecency.com
Desktop app for Windows, Mac, Linux: https://desktop.ecency.com
Join our discord: https://discord.me/ecency
Seharusnya dia memilih Man City, ketimbang harus bereuni dengan Neymar. Guardilo lebih tahu seleranya...
Benar sekali, Messi salah membuat lilihan bang Muna. Sukses selalu ya? Salam.