Hari selasa semestinya waktunya saya untuk menulis tentang makan di komunitas FreeCompliment, akan tetapi karena saya memiliki sebuah ide yang mungkin ditolak atau direspon negatif dari orang-orang luar, makanya saya memutuskan untuk menulisnya di sini.
Bulan lalu ketika saya sedang mencari makan siang, saya menemukan sesuatu yang lucu di estalase penjual bebek madura. Saya melihat adanya kepala bebek di sana, dan jujur saja sudah berdekade saya hidup ini, belum pernah sekalipun makan kepala bebek.
Kepala ayam? itu mah sering, hampir tiap minggu saya makan. Biasa kalau pesan pecel ayam atau nasi uduk, saya suka pesan sate brutu atau kepala goreng sebagai tambahan menunya. Jadi terus terang melihat bebek ini saya jadi tertarik tapi ada keraguan juga di dalam pikiran saya.
Salah satu keraguan utama saya itu, adalah semacam pemikiran kalau ini bisa beneran di makan tidak seh? Kepala bebek itu besar, kulitnya tebal... Jangan-jangan alot keras lebih ribet makannya daripada makan babat.
Tuh lihat saja beneran kan ukurannya ga kira kira. Kepala saja begitu loh. Btw tempat saya makana ini itu di tenda pinggir jalan ya, lumayan terkenal bagi warga lokal tapi ga enak-enak banget untuk membawanya menjadi viral atau terkenal keluar daerah. Mereka jualnya didepan ruko Jonkira di Jakarta selatan, jadi semestinya bagi yang tahu tempatnya, atau nge search di google map, sudah tahu pasti tenda yang mana yang saya maksud.
Akhirnya karena kesel pegang kepala bebek itu ribet, ya sudah saya potek atau patahin jadi dua lehernya. Supaya mudah makannya begitu. Dan setelah satu suapan pertama, saya menyadari bahwa pikiran buruk saya itu menjadi kebenaran pula.
Singkat kata, kalau ditanya mau makan kepala bebek ga? Pasti saya jawab dengan lugas, tidak lagi...
Perbedaan Kepala Bebek dan Kepala Ayam
Ok ini semua adalah pendapat pribadi saya ya, jadi besar kemungkinan saya salah namun bisa jadi saya benar juga toh. Kalau ada yang tidak sependapat dengan saya, silahkan berkomentar di bawah sono, mumpung saya mendukung kebebasan berpendapat.
Berikut pendapat saya kenapa Kepala Bebek kurang ok...
1. Sizenya Nanggung
Saya mulai dari yang paling obyektif dulu, sizenya nanggung. Terlalu kecil untuk menjadi menu pertama, tapi terlalu besar untuk menjadi menu pendamping. Karena ukuran ini juga, maka jangan kaget kalau harganya juga tidak murah.
Kalau dipikir-pikir, dari sisi harga ya, mending beli dua potong bebek saja daripada makan 1 potong bebek dan 1 lagi kepala bebek. Atau mungkin dibedakan sekalian, 1 potong bebek dan 1 potong ayam. Serius ga cuma harga dan porsi saja, menurut saya ada faktor lain yang ukurannya bikin susah, salah satunya menuh-menuhin piring kita
2. Keras dan Alot
Ini adalah faktor utama pertama yang saya tidak suka dari kepala bebek. Kepala dan leher bebek itu tulangnya keras, tidak seperti tulang ayam. Kalau makan kepala ayam, kadang saya iseng saya pencet tengkoraknya sampai pecah, terus otaknya saya makan. Kepala bebek tidak seperti itu, dibejek bejek juga ga pecah tengkoraknya.
Hal sama juga ada pada tulang leher. Matahin leher bebek itu ga segampang leher ayam. Selain tulang ya, daging dan kulit leher bebek itu alot. Jangan harap bisa dicubit-cubit atau disuwir lepas kayak leher ayam. Nyobek leher bebek itu perlu usaha, lah saya aja yang laki laki ngakui itu alot, apalagi perempuan atau anak anak.
3. Rasanya Hambar
Ini faktor utama kedua dan terakhir dari saya. Monggo didebatin kalau ga setuju. Menurut saya kepala dan leher bebek itu rasanya hambar. Kulitnya tidak segurih kulit bebek di sayap, dada, atau paha. Dagingnya juga sama, hambar. berbeda dengan ayam, di mana kepala itu justru rasanya manis dan kulitnya gurih.
Mungkin saya salah beli kepala bebek saja kali ya, tapi menurut saya semestinya tidak begitu. Saya beli kepala bebek sama sayap bebek kan di foto pertama. Rasanya memang tidak spesial tapi rasa dari sayap bebek nya itu menurut saya masih ok. Kepala bebeknya yang tidak ok rasanya.
Jadi begitulah review saya terhadap pengalaman memakan kepala bebek. Di sini ada yang suka makan kepala bebek? Jangan sungkan, ayok berbagi pandangan di sini. benar tidak argumen saya kalau kepala bebek itu seperti poin-poin di atas... Alot, keras, rasanya hambar?
Ok gitu dulu aja. Sampai jumpa di lain kesempatan...
Terima kasih telah membaca tulisan saya yang apa adanya ini. Saya lebih banyak meluangkan waktu saya bermain gim di Hive Blockhain, dan berbagi cerita tentang gim dan permainan tersebut melalui tulisan-tulisan saya di sini. Jangan sungkan bertanya langsung ke saya bilamana ada yang mau ditanyakan dan mohon maaf kalau tulisan saya di sini ada yang menyinggung perasaan anda.
Tidak lupa saya berterima kasih kepada:
- Canva : yang telah memberikan peralatan penyunting gambar secara gratis
- Thepeakstudio : yang telah membuat gambar divider / pembatas yang keren di sini,
Aku gak suka kepala. Bagian dalem e seperti otak dll yang kadang buat ngilu gigit e om 😂
Kkkkk bagus lah, makanan kurang sehat juga soale